Pemkot Surabaya Sewa Mobil Listrik sebagai Kendaraan Dinas, Armuji Mengaku Sempat Pusing
Wakil Walikota Surabaya Armuji dikabarkan sudah menggunakan mobil listrik sebagai kendaraan dinasnya, menggantikan mobil konvensional berbahan bakar minyak (BBM).
Kendati demikian, dirinya mengaku sempat kewalahan saat hendak mencari lokasi tempat pengisian daya ketika berada di luar kota.
Armuji menyebut, dirinya pernah melakukan kunjungan dinas ke Trenggalek dengan menggunakan mobil listrik dengan tipe BYD M6, yang disewa oleh Pemkot Surabaya bagi para pejabat struktural. Karena sulit mencari tempat pengisian daya di daerah tersebut, Armuji pun dibuat puyeng.
"Pusingnya kalau perjalanan ke luar kota. Jarang ada tempat pengecasan mobilnya, agak sedikit pusing jadinya," ucap Armuji, Jumat 14 Februari 2025.
Hal yang ia rasakan di luar kota berbanding terbalik saat dirinya berada di Kota Surabaya. Menurut mantan Ketua DPRD Kota Surabaya tersebut, tempat pengisian bahan bakar listrik di Kota Pahlawan dengan mudahnya dijumpai.
"Kalau di sekitar Surabaya ini masih aman, sudah banyak tempat pengecasannya di sini, nggak ada masalah. Baru saat di luar daerah, seperti di Trenggalek, agak susah mencari itu," tuturnya.
Oleh sebab itu, Armuji pun menyatakan, dirinya hanya menggunakan kendaraan listrik tersebut saat berkegiatan di Kota Surabaya saja. Sementara itu, ia lebih memilih mobil berbahan bakar minyak (BBM) saat melakukan perjalanan dinas ke luar daerah.
"Semenjak dipinjami itu langsung saya pakai (mobil dinas listrik), tapi kalau perjalanan dinas ke luar kota, pakai mobil solar, tapi di dalam kota ya pakai yang listrik," pungkasnya.
Seperti diketahui, Kepala Bagian Pengadaan Barang/Jasa dan Administrasi Pembangunan Kota Surabaya Ali Murtadlo mengatakan, pemerintah kota mendatangkan 42 unit mobil listrik untuk para kepala PD, termasuk bagi Walikota dan Wakil Walikota Surabaya Eri Cahyadi-Armuji.
Untuk anggaran, Ali menjelaskan, dana yang disiapkan untuk sewa per unitnya yakni Rp13 juta per bulan. Rencananya, pemerintah kota akan melakukan kontrak selama setahun ke depan.
Mengenai infrastruktur pendukungnya, Ali menambahkan, saat ini pemerintah kota telah memiliki empat titik pengisian daya kendaraan listrik. Di antaranya tersebar di Balai Kota, Masjid Al-Muhajirin di Jalan Jimerto, dan Gedung Siola.
“Jadi ada empat, dua di belakang Balai Kota ini, di masjid (Al-Muhajirin) itu satu, dan di Siola satu,” sebut Ali.
Advertisement