Artikel
Narasi Indonesia
Presiden Jokowi, menegaskan, bahwa Identitas Indonesia sebagai bangsa maritim harus terus-menerus dipulihkan dan dikukuhkan.
Memanusiakan Riset Sosial (10)
“Memanusiakan riset sosial” bahwa kuliah Metodologi Riset membahas paradigma dan alat analisa daripada pengalaman empiris peneliti.
Memanusiakan Riset Sosial (9)
Langkah awal penelitian tugas akhir doktoral biasa bila isinya dihadapkan sekian soal. Apalagi, disertasi ini menggunakan perspektif Postmodernisme.
Memanusiakan Riset Sosial (8)
Universitas di Amerika Serikat (AS) kembali bergolak. Pasalnya, polisi telah menyerbu dan membubarkan gerakan Gaza solidarity di berbagai kampus.
Memanusiakan Riset Sosial (7)
Dalam suatu sidang ujian tertutup disertasi, seorang profesor tampil kritis. Sebagai penguji luar, ia mengapresiasi mahasiswa doktoral.
Memanusiakan Riset Sosial (6)
Baru-baru ini, saya menjadi penguji proposal disertasi Administrasi Publik. Fokus risetnya, implementasi kebijakan di level bawah yang distortif.
Memanusiakan Riset Sosial (5)
Keberhasilan dalam mengklasifikasikan sekian teori yang relevan dengan topik disertasinya merupakan satu Langkah kemajuan.
Memanusiakan Riset Sosial (4)
Menempuh program Master of Arts (MA) by research di Flinders University, Australia. Lazim dalam British system, program ditempuh fully research.
Memanusiakan Riset Sosial (3)
Kisah pergumulan diri sang peneliti bisa jadi memberi inspirasi bagi peneliti muda, khususnya mahasiswa pascasarjana.
Memanusiakan Riset Sosial (2)
“Apakah modal riset, termasuk yang harus diajarkan pada mahasiswa doktoral, sebatas pada “methodology in a nutshell”;
Memanusiakan Riset Sosial
Minim hasil penelitian yang menjelaskan dimensi manusia, khususnya pengalaman sang peneliti dalam seluk beluk proses penelitiannya.
Kissinger (2): Sosok Pembentuk Sejarah
Pemikir politik luar negeri AS, Henry Kissinger sering disejajarkan dengan George F. Kennan. Kontribusi kekuatan AS membangun tatanan dunia.
Kissinger (1): Sosok Dibentuk Sejarah
Henry Kissinger, arsitek tatanan dunia selama Perang Dingin, ia juga dianggap peletak landasan politik luar negeri Amerika Serikat (AS) kontemporer.
