Pasca Direnovasi Rp1,1 M, Atap Masjid Jamik Bocor di 12 Titik
Pasca direnovasi dengan dana sekitar Rp1,128 miliar pada akhir 2022 lalu, atap Masjid Raudlatul Jannah, Kota Probolinggo ternyata masih bocor sedikitnya 12 titik.
Pada awal 2023 ini, Pemkot Probolinggo berencana menganggarkan Rp125 juta untuk memperbaiki atas masjid yang popular disebut Masjid Jamik atau Masjid Agung.
Hal itu terungkap saat Komisi III DPRD setempat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di masjid yang terletak di sebelah barat Alun-alun Kota Probolinggo itu, Rabu, 1 Maret 2023. Tampak mendampingi Komisi III, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Permukiman (DPUPR dan Perkim) Setyorini Sayekti.
Saat menerima Komisi III, Ketua Takmir Masjid Agung, Paeni Effendy menunjukkan titik yang bocor pada atap masjid. Sedikitnya terdapat 12 titik kebocoran di masjid yakni, tujuh titik di lantai atas dan lima titik di lantai bawah.
Bahkan kebocoran di lantai atas sampai menyisakan genangan air di lantai masjid. Tetesan air masih terlihat saat atap (kubah) masjid diguyur hujan.
Sebelumnya, Komisi III DPRD juga telah mengajak DPUPR-Perkim untuk rapat dengar pendapat (RDP). Hal itu terkait keluhan jamaah masjid yang basah kuyup saat hujan turun padahal masjid telah direnovasi pada akhir 2022 silam dengan dana Rp 1,128 miliar.
Ketua Komisi III DPRD, Agus Riyanto menyayangkan, proyek renovasi Masjid Agung tidak membuahkan hasil. Atap masjid kebanggaan kaum muslimin di Kota Probolinggo tetap bocor. Karena itu ia merekomendasikan ke DPUPR-Perkim, dalam pengerjaan berikutnya agar dicari metode dulu baru dipikirkan anggarannya.
“Jadi, bukan terbalik, anggaran ada tapi metodenya salah, jadi permasalahannya ada di teknik perbaikan yang selama ini salah. Kami berharap untuk perbaikan berikutnya dilakukan dengan tepat dengan biaya yang murah sekitar Rp125 juta, tidak seperti kemarin, Rp 1 miliar lebih,” ujar politisi PDI Perjuangan itu.
Sementara anggota Komisi III, Robit Riyanto menilai, permasalahan kebocoran ini akibat kesalahan teknik perbaikan dari kontraktor pelaksana. Sehingga, meski anggarannya besar tetapi proyek itu tidak memuaskan.
"Ke depannya kami akan mendesak Dinas PUPR-Perkim untuk lebih selektif lagi memilih pelaksana proyek,” kata politisi Fraksi PPP itu.
Langganan Bocor
Berdasarkan catatan, atap Masjid Agung sudah lama bocor. Bahkan, sudah tiga kali Pemkot Probolinggo melakukan renovasi untuk mengatasi kebocoran itu tetapi kebocoran masih terjadi di titik yang sama.
Renovasi terakhir dilakukan pada 2021 dengan anggaran Rp1.182.523.844. Saat itu rekanan yang mengerjakan CV Ragil Perkasa, Kota Probolinggo dan selesai pada Januari 2022.
Awalnya, kebocoran bisa diatasi. Saat itu, CV Ragil Perkasa melakukan beberapa metode untuk mengatasi atap yang bocor. Mulai pemberian refil, mengatur level saat pengecoran kedua, serta menggunakan lakban aluminium foil.
Namun, baru beberapa bulan setelah renovasi, atap masjid bocor lagi. Pada maret 2022, ditemukan kebocoran di titik yang sama. Kontraktor pelaksana kemudian memperbaiki lagi di titik yang bocor. Sebab, memang kontraktor harus tanggung jawab selama masa pemeliharaan (hingga Desember 2022).
Setelah diperbaiki, pada Juli 2022 akhirnya kebocoran berhasil diatasi. Saat itu, CV Ragil Perkasa memperbaiki tiga titik yang bocor menggunakan metode membran aspal.
Pada tahun sebelumnya, tahun 2020, Masjid Agung juga direnovasi. Saat itu, anggarannya mencapai Rp950 juta. Namun, sampai renovasi selesai dilakukan, atap masjid masih bocor.
Saat itu, anggaran Rp950 juta digunakan untuk membangun kubah masjid dan injeksi beton untuk treatment struktur masjid. Rinciannya, Rp 450 juta untuk merenovasi kubah masjid dan Rp 500 juta untuk injeksi beton.
Ada 4.500 titik yang perlu diinjeksi. Namun, anggaran Rp500 juta itu hanya cukup untuk menjangkau 3.157 titik injeksi. Sehingga masih kurang 1.343 titik yang harus diinjeksi.
Advertisement