Jan Hirt Menang Emosional, Hindley Mendekati Carapaz

Jan Hirt menambah koleksi kemenangan kedua untuk tim Intermarché-Wanty-Gobert. Lewat aksi breakaway, Hirt memenangkan gelar pertamanya di grand tour.

Hirt mampu meninggalkan Thyhmen Arensman (Team DSM) di tanjakan ketiga, Santa Cristina dari tiga tanjakan di pegunungan Alpine di etape 16, Selasa, 24 Mei. Arensman finis delapan detik di belakang Hirt dan menduduki podium kedua.  

Kemenangan di etape sejauh 202 km dari Salo ke Aprica ini merupakan kemenangan penuh emosional untuk Hirt. Tiga tahun yang lalu, 2019, Hirt meraih podium dua di etape yang sama, menanjak di Mortirolo ini.

Dan, pembalap asal Republik Ceko yang sudah berpartisipasi di balapan Grand Tour sejak 2017 ini harus menunggu lima tahun untuk bisa mendapatkan gelar juara di ajang balap paling bergengsi.

Sejak awal bendera start dikibarkan, sudah terbentuk kelompok breakaway yang berisi lebih dari 20 pembalap. Termasuk Jan Hirt.

Sampai tengah balapan, sebelum menanjak ke Mortirolo, kelompok ini terpecah lagi. Akhirnya kelompok ini yang mendominasi hingga akhir balapan yang mencatatkan total elevation gain lebih dari 5.000 meter.

“Pastinya saya ingin melakukan yang terbaik hari ini. Setiap kali saya ke Mortirolo saya mau mengantisipasi. Saya bergabung dengan kelompok breakaway dan sempat terpecah sehingga saya harus mengejarnya kembali. Di tanjakan terakhir, sepeda saya bermasalah. Perpindahan gigi tidak lancar dan rantai lepas. Juga saya mengalami kram di turunan. Tapi saya ingin menang jadi saya berjuang hingga akhir,” cerita Hirt.

Richard Carapaz (Ineos Grenadiers) masih tetap mempertahankan jersey pink setelah etape ini berakhir.

“Ini etape yang berat tetapi saya senang. Saya pikir saya bisa menang beradu sprint untuk peringkat ketiga. Tetapi nyatanya tidak bisa. Saya kehilangan waktu beberapa detik dengan Hindley tetapi saya bisa menjaga jarak waktu dengan Almeida. Jadi hasilnya positif,” tutur Carapaz.

Hindley yang berhasil juara tiga, dan bonus waktu empat detik yang didapatnya memperpendek jaraknya dengan perebutan jersey pink (maglia rosa) dengan Carapaz hanya tinggal tiga detik.

Mereka finis 1 menit 24 detik di belakang sang juara asal Republik Ceko itu. Sedangkan Joao Almeida finis 1 menit 38 detik di belakang Hirt yang berusia 31 tahun. Dan Vincenzo Nibali finis 2 menit 6 detik di belakang sang juara.

Karena terlalu mepet, juara ketiga ditentukan oleh photo finish. Antara Richard Carapaz dan Jai Hindley.  

Dengan berakhirnya etape 16 ini, ada perubahan di klasemen GC. Nibali naik peringkat dari ke-9 menjadi ke-5. Sedangkan Hirt, yang berhasil menjuarai etape ini naik peringkat menjadi ke-9 di klasemen GC.

Hari ini, Rabu, 25 Mei, lagi-lagi menu tanjakan harus diselesaikan di etape 17, yakni Valico del Vetriolo dan Monte Rovere yang semuanya adalah kategori satu. Total mendaki hingga mencapai 4.000 meter.

Pembalap akan berangkat dari Ponte di Lengo menuju Lavarone sejauh 168 km. Dan ada kemungkinan didera hujan deras.  

Hasil Juara Giro d’Italia Etape 16 (Top Ten)

Klasemen General Classification setelah 16 dari 21 Etape (Top Ten)