Trik Sukses PG Pesantren Baru Rawat Petani Tebu Rakyat

Ekonomi dan Bisnis

Minggu, 26 Maret 2023 14:56 WIB

Berbagai upaya dilakukan Pabrik Gula (PG) Pesantren baru untuk mempertahankan dan meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi giling. Selain maintenance mesin dan perluasan lahan, yang tak kalah penting bagi keberlangsungan pabrik adalah menjaga mitra kerja dalam hal ini petani tebu rakyat.

Ada pengalaman menarik bagi Manajer Tanaman PG Pesantren Baru Martin Surya Prayitna yang berpengalaman selama 10 tahun mengelola petani tebu di wilayah PG Pesantren Baru.

Menurut Martin, pengalaman yang menarik selama 10 tahun mengelola petani tebu bahwa karakter masyarakat dalam hal ini petani tebu wilayah PG Pesantren Baru ini memiliki keberagaman karakter, pemikiran, dan budaya.

"Petani sebagai salah satu customer kita memiliki keberagaman pemikiran, karakter, dan budaya. Sehingga ini menjadi suatu yang unik," katanya saat berbincang dengan Ngopibareng.id.

PG Pesantren Baru juga menjadi destinasi wisata yang banyak dikunjungi wisatawan di Kediri. (Foto: Istimewa)
PG Pesantren Baru juga menjadi destinasi wisata yang banyak dikunjungi wisatawan di Kediri. (Foto: Istimewa)

PG Pesantren Baru ini 85 persen pasokan bahan bakunya berasal dari petani rakyat. Sisanya berasal dari tebu sendiri melalui program perluasan lahan dan kerja sama antar BUMN.

"Dengan mayoritas pasokan dari petani itu, kita bisa lebih mengenal banyak orang dan karakter yang berbeda untuk dipadukan menjadi satu. Bagaimana mereka bisa terus memasok tebu ke pabrik kita, inilah yang menarik," katanya.

Kata Martin, petani rakyat ini menjadi kekuatan bagi PG Pesantren Baru. Karena itu, mengelola petani dengan sebaik-baiknya bukan hanya dibutuhkan ilmu budidaya, tetapi ilmu customer service.

"Itu menurut saya yang menarik. Dan itu menjadi kekuatan dari PG Pesantren Baru. Jadi, kita mengelola manusia untuk kita ajak kerja sama. Jadi, dengan kondisi ini ilmu yang diperlukan bukan hanya budidaya, tapi customer service, komunikasi, bagaimana kita mampu melayani dengan baik. Ini harus punya skil sendiri," katanya.

Menurutnya, maintenance petani tebu rakyat ini sangat penting bagi PG Pesantren Baru. Selain menjadi kekuatan utama agar pabrik tetap sustainable, juga mengurangi tingkat persaingan antar pabrik gula.

"Memaintenance petani itu sangat penting, karena mereka selalu dan selalu memasok bahan bakunya ke kita. Ini karena di Kediri tingkat persaingan antar pabrik gula tinggi," katanya.

PG Pesantren Baru optimis musim giling 2023 target bakal tercapai. (Foto: Istimewa)
PG Pesantren Baru optimis musim giling 2023 target bakal tercapai. (Foto: Istimewa)

Menurut Martin, di wilayah Kediri, Nganjuk, Blitar, dan Tulungagung ini ada dua pabrik gula milik swasta yang menjadi pesaingnya, yakni Rejoso Manis Indonesia (RMI) yang ada di Blitar dan Kebun Tebu Mas (KTM) yang ada di Nganjuk.

"Karena itu, menjadi tantangan bagi kita bagaimana mengelola, berkomunikasi, silahturahmi, termasuk pula program-program yang kita tawarkan untuk meningkatkan kepercayaan customer, mulai service yang kita berikan seperti pemberian pinjaman, kredit, eksekusi tebang yang hasilnya bisa memuaskan," katanya.

Lanjut Martin, PG Pesantren Baru juga bekerja sama dengan Petrokimia Gresik dalam rangka untuk memudahkan kendala kelangkaan pupuk non subsidi yang dihadapi para petani tebu.

"Jadi, petani tidak perlu lagi beli di pasar. Bisa langsung beli ke pabriknya. Tapi konsekuensinya harga lebih tinggi. Namun, kita akan memberikan kemudahan-kemudahan bagi petani dalam hal pupuk ini," katanya.

Menanggapi target giling tahun 2022/2023, Martin mengatakan secara taksasi Desember tahun 2022 target masih diangka 8,100 juta ton tebu. Target itu diperkirakan bisa tercapai, karena masih ada sisa 5 bulan untuk maintenance tebu melalui budidaya, perawatan tebu. "Harapannya masih tinggi dibanding tahun 2022," katanya.

Tim Editor

Witanto

Reporter & Editor

Berita Terkait

Selasa, 07 Mei 2024 12:20

Harga MinyaKita akan Naik Rp 1.000

Senin, 06 Mei 2024 10:56

Gelaran World Water Forum 2024 dan Pariwisata Indonesia

Sabtu, 04 Mei 2024 15:17

Pemerintah Akselerasi Sertifikasi Halal Produk Makanan-Minuman di 3.000 Desa Wisata

Jumat, 03 Mei 2024 15:50

Mulai Panen Padi, Harga Beras di Banyuwangi Berangsur Turun

Bagikan Berita :