Tiga Humor yang Mendebarkan, Rahasia Kehidupan Setelah Kematian

Betapa indah bila kita mengetahui secara persis masa depan. Tapi, biarlah masa depan menjadi rahasia sehingga kita selalu merasa penasaran dibuatnya.

Tapi, lelucon-lelucon penting dihadirkan karena bisa membawa kita kepada suasana bahagia. Setidaknya, kita bisa tersenyum meskipun tidak secara terbahak-bahak dalam tawa.

Mari kita camkan lelucon yang menjadikan kita terbawa dalam suasana jiwa yang bahagia.

Rahasia Kehidupan Setelah Kematian

Pasangan suami isteri membuat kesepakatan bahwa siapa pun yang mati lebih dulu akan kembali dan memberi tahu yang lain tentang kehidupan setelah kematian.

Ketakutan terbesar mereka adalah bahwa tidak ada akhirat.

Setelah hidup yang lama, sang suami adalah yang pertama meninggal, dan setia pada kata-katanya ia menghubungi, "Ani... Ani... "

"Apakah itu kamu, Amrin?"

"Ya, aku kembali seperti yang kita sepakati."

"Bagaimana rasanya?"

"Yah, aku bangun di pagi hari, aku melakukan hubungan seks, aku sarapan, pergi ke lapangan golf. Aku melakukan hubungan seks, aku mandi di bawah sinar matahari, dan kemudian aku melakukan hubungan seks dua kali. Aku makan siang, bermain-main lagi di lapangan golf, lalu bercinta sepanjang sore. Setelah makan malam, kembali ke lapangan golf. Lalu berhubungan seks sampai larut malam. Hari berikutnya diulang lagi."

"Oh, Amrin kamu pasti ada di surga."

"Tidak juga. Aku jadi domba di Selandia Baru."

Daging Domba atau Daging Sapi

Pelanggan: "Mbak, apakah ini potongan daging domba atau daging sapi?"

Pelayan: "Tidak bisakah Anda membedakan dengan cara mencicipinya?"

Pelanggan: "Tidak, barusan saya cicipi, saya tidak bisa membedakannya."

Pelayan: "Kalau begitu, apakah hal itu penting untuk ditanyakan?"

Apa yang Diberikan Kepada Kita

Guru: "Anak-anak, apa yang diberikan ayam kepada kalian?"

Murid-murid: "Daging dan telur!"

Guru: "Sangat bagus! Sekarang apa yang diberikan domba kepada kalian?"

Murid-murid: "Daging!"

Guru: "Luar Biasa! Dan apa yang diberikan sapi gemuk kepada kalian?"

Murid-murid: "Pekerjaan Rumah!"