Seratus Hari Presiden Prabowo
Periode 100 hari Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto memberikan optimisme terhadap masa depan Indonesia terutama kebijakan ekonominya. Misalnya kredit bagi pengusaha menengah dan kecil relatif rendah. Kebijakan Presiden Prabowo sekarang ini mengingatkan saya terhadap kebijakan bapak beliau Prof Soemitro Djojohadikusumo dan kakek Prabowo Subianto, Djojohadikusumo yang merupakan pendiri Bank Indonesia pada awal era Proklamasi.
Karena masalah politik, Prof Soemitro yang berbeda dengan Bung Karno (isu PRRI/Permesta), mengungsi ke Amerika Serikat dan kemudian pindah ke Malaya yang kemudian berubah menjadi Malaysia. Di Malaysia, Prof Soemitro dipercaya sebagai menteri perekonomian dan berhasil membangun basis ekonomi Malaysia, sehingga menjadi negara yang lebih dahulu makmur di banding dengan Indonesia. Basis kebijakan ekonominya adalah setiap petani mendapat bagian 5 hektare tanah untuk ditanami kelapa sawit dan sebagian karet -- keduanya komoditas yang sangat dibutuhkan pada saat itu.
Setelah Prof Soemitro kembali ke Indonesia, Presiden Soeharto sebagai penerus Presiden Sukarno mempercayai Prof Soemitro untuk membangun kembali basis ekonomi nasional. Karena jumlah penduduk Indonesia yang jauh lebih besar dibanding dengan Malaysia, setiap petani hanya kebagian 2 hektare tanah untuk ditanami produk eksport, sehingga kemakmuran rakyat masih relatif tertinggal dibanding dengan Malaysia. Di samping itu kebijakan Presiden Sukarno “Ganyang Malaysia“, bukan hanya menimbulkan instabilitas polkam, tetapi juga Indonesia menjadi terisolasi (1965 - 1970-an) secara ekonomi dengan negara sekitarnya.
Nah ketika Sang Putera cq Prof Sumitro Djojohadikusumo, mendapat kepercayaan dari Presiden Soeharto, menjadi pemimpin Indonesia, kebijakan ekonomi beliau mengikuti kebijakan Sang Ayah dengan memberikan perhatian besar terhadap perekonomian rakyat. Sebagai contoh bunga kredit pengusaha golongan Menengah dan Kecil di bawah 14 persen, termasuk harga gas untuk rakyat.
Perubahan kebijakan masalah gas misalnya menunjukkan besarnya perhatian Presiden Prabowo terhadap kebutuhan rakyat dengan menetapkan harga rendah yang terjangkau oleh rakyat kecil. Demikian juga Presiden Prabowo menurunkan bunga pinjaman untuk rakyat kecil. Rakyat menyambut baik segenap kebijakan ekonomi dan hal itu menghembuskan angin politik positif sejak awal pemerintahan beliau.
Kunjungan Presiden ke India
Saya mengapresiasi kunjungan Presiden Prabowo ke India beberapa waktu yang lalu. Kunjungan tersebut sangat strategis karena Indonesia dan India adalah dua negara “sedang berkembang paling terkemuka”.
Hubungan erat di antara kedua negara sahabat (negara sedang berkembang) tersebut menjadi kekuatan penyeimbang terhadap RRC - Jepang di utara. Dan bagi saya pribadi sebagai penggemar daging kerbau dan mungkin banyak di antara kita yang tidak sadar bahwa daging kerbau diimport dari India. Saya lahir dari Kudus dilarang makan daging sapi sesuai arahan Sunan Kudus, sehingga sampai saat ini makannya daging kerbau.
Oh, India…i love you.
Catatan kecil:
Hiasi dirinya dengan harapan baru dan jangan pernah berputusasa. Jangan berkeluh kesah karena hanya merusak jiwa. Optimistis saja.
Hiasilah pekarangan rumahmu dengan pohon pisang. Selain menghasilkan buah pisang yang rasanya aduhai, juga menciptakan panorama yang sangat indah dan menyejukkan hati dan pikiran, serta menumbuhkan rasa lebih cinta kepada Allah SWT, juga merangsang otak dan hati kita untuk lebih dekat kepada Sang Pencipta, Allah SWT Percayalah!
KH As'ad Said Ali,
Pengamat Sosial Politik, Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2022-2027.
Advertisement