PTM SMA/SMK Mulai Juli, Vaksinasi Guru Masih Jauh dari Target

Dinas Pendidikan (Dispendik) Jawa Timur akan segera menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) untuk jenjang SMA/SMK pada awal Juli 2021 mendatang. Untuk itu, saat ini sudah disiapkan beberapa ketentuan dan persyaratan untuk mencegah terjadinya penularan virus corona atau Covid-19.

Persiapan itu terdiri dari pemberian vaksin kepada guru maupun tenaga kependidikan. Tercatat,  sampai saat ini dari total 180 ribu jumlah guru yang telah divaksin pertama sudah mencapai 55 persen. Sedangkan untuk vaksin kedua, sebanyak 35 persen.

"Dari hasil rapat koordinasi dengan gubernur kemarin dengan bupati/walikota bersama dinas kesehatan kabupaten/kota, berharap bulan Juni semua guru dan tenaga kependidikan sudah rampung divaksin Covid. Sehingga awal Juli 2021 sudah siap PTM terbatas," ujar, Selasa 18 Mei 2021.

Selain itu, siswa yang mengikuti PTM secara terbatas harus mendapatkan persetujuan dari orang tua. Bagi yang tidak mendapatkan persetujuan, tetap bisa mengikuti pembelajaran dari rumah secara daring. 

Walau begitu, kata dia, sekolah dipastikan akan siap melakukan pencegahan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat seperti yang sudah disimulasikan sebelumnya.

"Saat ini sekolah diminta untuk melengkapi sarana prasarana prokes. Sekolah juga harus membentuk satgas Covid yang melibatkan siswa untuk memantau penerapan prokes di sekolah," imbuhnya. 

Mantan Kepala Dinas Perhubungan itu menambahkan, dalam pelaksanaan PTM terbatas ini, maksimal pembelajaran di SMA/SMK hanya 4 jam, dengan istirahat selama 15 menit dan tetap di dalam kelas.

Sementara untuk kapasitas jumlah siswa setiap kelasnya, Wahid menyebut, hal tersebut disesuaikan berdasarkan zona di kecamatan sekolah berada. 

"Jika dalam kecamatan sekolah A masih merah, maka sekolah akan menyelenggarakan pembelajaran dari rumah atau daring, jika kecamatan berwarna oranye, maka 25 persen kapasitas siswa tiap kelas. Dan jika kecamatan berwarna kuning, kapasistas siswa hingga 50 persen atau maksimal 18 orang," papar Wahid.