Khutbah Jumat: Gaza adalah Kita, Solidaritas Dunia Islam
Khutbah I
إِنَّ الْحَمْدَ لِلّٰهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَاهَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ اَمَّا بَعْدُ، فَيَااَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوْااللهَ حَقَّ تُقَاتِه وَلاَتَمُوْتُنَّ اِلاَّوَأَنـْتُمْ مُسْلِمُوْنَ فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Maasyiral Muslimin Hafidzakumullah.
Wahai kaum Muslimin yang dirahmati Allah. Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Ketakwaan adalah benteng kita dari segala bentuk kemungkaran dan jalan menuju kemenangan pribadi dan umat Islam, di dunia dan akhirat.
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,
Hari-hari ini, dunia Islam masih diselimuti kabut duka yang mendalam. Sudah 18 bulan lamanya, pembantaian yang terpampang di layar HP kita terjadi di Gaza. Gaza, wilayah kecil yang terjajah, yang luasnya hanya lebih sedikit daripada setengah luas kota DKI Jakarta, selama tempo itu telah dan masih mengalami penderitaan luar biasa. Hingga saat ini, diperkirakan, lebih dari 60.000 saudara kita telah gugur sebagai syuhada, termasuk yang hilang di bawah reruntuhan bangunan akibat bom militer Israel. Sudah lebih dari 110.000 korban luka.
Yang membuat hati kita semakin tersayat, karena mayoritas dari korban itu adalah wanita, anak-anak, dan orang tua. Profesi tenaga medis, jurnalis, guru dan dosen, pertahanan sipil, semua jadi korban kebiadaban penjajah. Rumah-rumah hancur, fasilitas kesehatan lumpuh, sekolah dan kampus tinggal puing-puing, makanan dan air bersih menjadi sangat langka, dan listrik padam total
Tak ada kata lagi yang dapat melukiskan penderitaan saudara-saudara kita di sana,
Dan sungguh sangat ironis dan lebih menyayat hati, adalah ketidak mampuan kita untuk menolong mereka secara maksimal , seakan 2 milyar umat Islam hanyalah penonton setia , atau bahkan sebagiannya merasa "bosan" dengan berita tragedi kemanusiaan ini. Apakah terlalu kelam penjara dunia membutakan nurani kita??
Para pemimpin negeri-negeri muslim seakan tenggelam terlalu dalam pada "kepentingan nasional"-nya, hingga kehilangan nurani dan sedikit keberaniannya. Konferensi internasional ibarat lomba pidato dan retorika belaka,
Kehilangan ruh dan muruahnya,
Nuruddin Zangki dan Salahuddin Al Ayyubi seperti cerita dongeng pengantar tidur belaka. Wallahul mustaan.
Sebagian ummat Islam bahkan untuk doa sekalipun bagi para pejuang Gaza , nampak teramat bakhil, wallahul Musta'an .Namun, kita juga menyaksikan mukjizat Ilahi. Di tengah penderitaan tak tertahankan ini, pejuang dan penduduk Gaza menunjukkan keteladanan luar biasa. Mereka bertahan dengan iman yang kuat. Mereka terus mendirikan shalat walau di tengah pasir dan debu bangunan bahkan berbalut luka dan darah.
Mereka tunjukkan tauhid, sabar dan ketabahan menghadapi takdir, meskipun mereka telah kehilangan segalanya: keluarga, rumah, harta benda. Mereka kokoh berdiri sebagai perwira pembela Masjid al-Aqsa, meski mereka harus menghadapi peluru, bom, bahkan blokade makanan dan bantuan kemanusiaan.
Allah Ta'ala berfirman:
وَلَیَنصُرَنَّ ٱللَّهُ مَن یَنصُرُهُۥۤۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَقَوِیٌّ عَزِیزٌ
"Dan sungguh Allah akan menolong siapa saja yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa."
(QS. Al-Hajj: 40)
Jamaah sekalian,
Gaza bukan hanya permasalahan warga Palestina, tapi juga permasalahan umat Islam sedunia. Ia adalah benteng utama Masjid Al-Aqsha, kiblat pertama umat Islam. Tanah yang diberkahi dan disucikan dalam Al-Qur’an.
سُبۡحَٰنَ ٱلَّذِيٓ أَسۡرَىٰ بِعَبۡدِهِۦ لَيۡلاً مِّنَ ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡحَرَامِ إِلَى ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡأَقۡصَا ٱلَّذِي بَٰرَكۡنَا حَوۡلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنۡ ءَايَٰتِنَآۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡبَصِيرُ
Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat. [Q.S. Al-Isra': 1]
Gaza bahkan menjadi benteng terdepan kebiadaban Zionis yang hendak menguasai dunia. Oleh karena itu, kita sama sekali tidak boleh diam. Diamnya kita adalah tanda matinya hati nurani. Maka mari kita hidupkan hati kita dengan empati dan solidaritas,
Mari kita rebut kembali kemerdekaan kemanusiaan.
Saudara sekalian,
Alhamdulillah, kita semua hidup di negeri yang aman, bisa makan dan tidur nyaman. Sedangkan saudara kita di sana, demi membela kehormatan tanah suci Masjid al-Aqsha, hanya karena ingin hidup bebas dari penjajahan; akhirnya hidup dalam keadaan dikepung, diserang, dan dibantai.
Kondisi ini merupakan ujian keimanan bagi kita semua. Apakah kita masih bagian dari ummat beriman? Ummat Nabi Kemanusiaan, Muhammad shalallahu alaihi wasallam?
Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam bersabda:
مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ، مَثَلُ الْجَسَدِ، إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ، تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى
)رواه البخاري ومسلم(
"Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling mencintai, menyayangi, dan mengasihi di antara mereka adalah seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuh merasa sakit, maka seluruh tubuh akan turut merasakannya dengan tidak bisa tidur dan merasakan demam."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Gaza adalah benteng al-Aqsha. Bila Gaza dan penduduknya hancur, Masjid al-Aqsha hampir dipastikan akan menyusul. Sebab di sanalah kekuatan perlawanan terhadap penjajah dibangun dan dibina. Tak heran jika penjajah Zionis membantai dan berupaya menghabiskan seluruh masyarakat Gaza.
Olehnya itu seruan para ulama dunia yang dengan lantang menyuarakan jihad sebagai jalan keluar dan kewajiban seharusnya kita penuhi dan tunaikan. Para ulama kita di tanah air pun telah menyuarakan seruan perlawanan pada kejahatan kemanusiaan ini.
Seharusnya para pemimpin negeri- negeri muslim bersatu dan mengirimkan bantuan militer kepada para pejuang kemerdekaan Palestina, bukan justru terpengaruh dengan tipuan musuh yang hendak merelokasi penduduk Gaza yang membuat penjajah lenggang kangkung untuk kemudian kemudian menduduki dan menjajahnya. Wallahul Musta'an
أقول ڨولي هذا و أستغفر الله لي و لكم من كل ذنب إنه هو الغفور الرحيم
Khutbah II
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى
وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ اللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
Penulis: Tim Ukhuwah
Advertisement