Halal Bi Halal Bareng Warga Binaan, Ini Kata Bupati Ponorogo
Suasana Lebaran di Idul Fitri 1444 Hijriyah masih terasa meski sudah lewat sepekan dan Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko memilik cara berbeda.
Pada momen Lebaran yang dilanjutkan halal bihalal, Minggu, 30 April 2023, Bupati Giri melewatkannya dengan makan bersama ratusan warga binaan di Rutan Klas IIB Ponorogo.
Tentu kehadiran Kang Giri, sapaan bupati, di penjara itu memberi suasana berbeda bagi 339 warga binaan karena tidak setiap hari mereka bertemu dan merasakan makan bersama orang nomor satu di Pemkab Ponorogo itu.
Ratusan warga binaan langsung bersorak ketika Bupati Sugiri datang bersama istrinya, Susilowati Sugiri Sancoko, dan Wabup Ponorogo, Lisdyarita. Kang Giri terlihat langsung menyalami parawarga binaan.
Pun melepas kangen dengan kolega politik maupun kenalannya yang sedang tersandung masalah sehingga menjadi warga binaan.
Suasana makin riuh ketika warga binaan dipersilakan untuk mengambil makan siang. Sajiannya tentu beda, menunya yang disediakan adalah sate gulai.
Advertisement
"Senang, Alhamdulillah. Kalau bisa sering-sering lah. Saya mau keluar nih, selama 4 tahun di sini (Rutan Klas IIB Ponorogo) tidak ada tuh bupati ngajak makan bersama," ujar salah satu warga binaan, Puput.
Sementara, Bupati Sugiri mengatakan, makan bersama ini merupakan wujud janji. Kang Giri menjelaskan, ia pernah berjanji akan berbuka bersama dengan warga binaan. Tetapi baru terpenuhi justru setelah Ramadhan selesai.
"Tetapi agenda padat sehingga (berbuka bersama) tidak terwujud. Maka hari ini halal bihalal, makan gulai bersama penghuni dan warga binaan yang ada di dalam Rutan Klas IIB Ponorogo," kata Kang Giri.
Ia mengaku juga bertemu sejumlah tokoh, beberapa kepapa desa yang sedang terjerat hukum dan berpesan untuk introspeksi diri. "Merancang masa depan. Dari pada harus mengutuk kegelapan. Mudah-mudahan ada jalan terbaik bagi semuanya," ujar Kang Giri.
Di sisi lain, Kepala Rutan Klas IIB Ponorogo, Agus Yanto mengatakan, makan bersama dengan bupati tidak dilakukan semua rutan ataupun lapas. Dan kegiatan di Ponorogo ini adalah yang pertama kali dan merupakan bentuk sinergitas.
"Semoga tidak yang terakhir ya. Nanti ke depan ada acara serupa. Juga ada pemberian pembinaan kemandirian yang ditingkatkan," kata Agus. (ADV)
Advertisement