Tuntutan Stop Razia ODOL Deadlock, Sopir Truk Jatim Ancam Tidur di Jalan
Pertemua antara Gerakan Sopir Jawa Timur (GSJT) dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim dan Polda Jatim belum menemukan titik terang. Pertemuan yang berlangsung di Kantor Gubernur Jatim, Kamis 19 Juni 2025, tidak memuaskan para sopir yang melakukan aksi sejak siang hari.
Dalam pertemuan tersebut, perwakilan sopir truk meminta kepada kepolisian untuk menghentikan razia ODOL yang rutin dilakukan beberapa waktu terakhir. Padahal, sejak tahun 2022 ada kesepakatan antara sopir truk, Pemprov Jatim dan Polda Jatim tidak ada penindakan.
Para sopir sendiri kesal dan tidak menerima tindakan razia yang dilakukan saat ini yang telah menyalahi kesepakatan sebelumnya.
"Kesepakatan kita yang tahun 2022 tidak akan ada penindakan, tapi dari pihak Polda yang belum bisa menyepakati kesepakatan tersebut saat ini. Padahal waktu di 2022 pihak Polda bertanda tangan dari pihak lantas untuk tidak ada penindakan," ungkap Ketua GSJT, Angga Fardiansyah. Sementara para sopir sendiri masih berpegang pada kesepakatan sebelumnya karena belum ada kesepakatan baru.
Karena itu, pihaknya kemudian kecewa dan meninggalkan ruang pertemuan. Mereka pun sesuai dengan tekadnya akan menunggu bahkan menginap di jalan dalam jangka waktu tiga hari sesuai perjanjian sampai ada kesepakatan.
"Langkah selanjutnya kami tunggu karena mereka masih berunding dari pihak lantas. Walaupun sampe besok pagi tetep kita tunggu di sini," pungkasnya.
Advertisement