Ackermann Kalahkan Bennett via Foto Finis di Final Vuelta

Pascal Ackermann (Bora Hansgrohe) akhirnya jadi pemenang di etape Final Vuelta a Espana 2020, Minggu malam WIB. Meskipun etape penutup, tapi persaingannya tetap sengit.

Tidak mudah kemenangan Ackermann ini, dia harus bertarung dengn Sam Bennett (Deceuninck-Quickstep). Akhirnya foto finis yang menentukan. Ackermann juara satu, Bennett juara dua dan juara ketiga diraih oleh Max Kanter (Team Sunweb).

Pascal Ackermann (Bora Hansgrohe) menang etape 18 Vuelta a Espana di Madrid. (Foto: Istimewa)

Balapan final Vuelta a Espana etape 18 ini berjarak 139 km dari Hipodormo de la Zarzuela menuju Madrid. Saat balapan kurang 5,9 km dan mengitari kota Madrid, kecepatan peloton naik secara drastis.

Jumbo-Visma memimpin peloton memasuki pusat kota Madrid, lantas Tim Wellens (Lotto Soudal) dan Willie Smit (Burgos) menyerang maju ke depan peloton. Tak lama kemudian, Gonzalo Serrano (Caja Rural) dan Dmitriy Gruzdev (Astana) mengikutinya.

Peloton melewati Kota Madrid. (Foto: Istimewa)

Deceuninck-QuikStep, UAE Team Emirates, dan Bora Hansgrohe mengontrol peloton hingga kilometer terakhir balapan. Tapi tim Bora Hansgrohe yang memiliki tim sprint paling solid sehingga Ackermann bisa menutup musim ini dengan kemenangan bagus. Untuk Ackermann, kemenangan ini adalah kedua kalinya di Vuelta 2020.

Ackermann terus dalam tekanan Sam Bennett tapi pembalap Jerman itu terus bersembunyi di dalam “kereta lead out” akhirnya melakukan sprint saat balapan kurang 75 meter. Dan Bennett-pun mengejarnya lantas mereka memasuki garis finis nyaris bersamaan. Panitia-pun harus memutuskan pemenang melalui foto finis.

“Saya tidak yakin memang. Dan saya bertanya pada Sam siapakah yang menang, kami tidak yakin. Jadi kami menunggu beberapa menit dan akhirnya pesan itu datang dan saya menang!” tutur Ackermann bangga.

Seluruh tim Bora-Hansgrohe sangat gembira dengan hasil di etape penutup ini. “Saya harus mengucapkan terima kasih kepada tim yang sudah solid membuat kereta lead out sprint untuk saya. Ini tim yang terbaik! Kami bisa melihatnya itu di televisi. Saya sangat gembira!” bilang Ackermann.

Saat Ackermann ditanya apakah dirinya adalah the best sprinter di Vuelta karena memenangkan etape lebih banyak dari Bennett dan sprinter lain. Dia tidak sombong. “Saya hanya menghitung satu etape saja saya memenangkan Vuelta. Karena yang kemenangan satunya saya dapatkan ketika Bennett didiskualifikasi,” tukasnya tidak sombong.

Etape hari Minggu malam WIB ini sekaligus jadi etape parade kemenangan juara Vuelta a Espana 2020, Primoz Roglic dan tim Jumbo-Visma. Ini kali kedua secara berurutan, Roglic memenangkan Grand Tour di Spanyol ini.

Primoz Roglic merayakan kemenangan Vuelta a Espana 2020 bersama tim Jumbo Visma. (Foto: Istimewa)

Juara Vuelta a Espana 2020 dari kiri Richard Carapaz (Ineos Grenadiers), Primoz Roglic (Jumbo Visma) dan Hugh Carthy (EF Pro Cycling). (Foto: Istimewa)

Para pemenang jersey Vuelta a Espana 2020. Dari kiri Richard Carapaz (points), Enric Mas Nicolau (young rider), Primoz Roglic (overall winner), Guillaume Martin (mountains). (Foto: Istimewa)

Kemenangan Roglic tidak diraih dengan mudah. Pembalap asal Slovenia ini memulai Vuelta dengan memenangkan jersey merah di etape satu. Lantas memertahankan hingga tiga hari kemudian. Sempat juga kehilangan la roja (jersey merah) selama dua kali.

Serangan dan tekanan Richard Carapaz (Ineos Grenadiers) pun sangat agresif. Bahkan Carapaz hampir saja membuat Roglic kehilangan mimpinya jadi juara kedua kalinya hari Sabtu etape 17 kemarin.

Akhirnya Roglic menang unggul atas Carapaz 24 detik. Hugh Carthy (EF Pro Cycling) juga meraih hasil terbaik selama kariernya sebagai pembalap pro. Pembalap asal Inggris ini menempati podium ketiga Vuelta a Espana 2020. Dengan jarak waktu 47 detik dari Roglic.