Whisnu Sidak Buruknya Saluran Air di Kedung Klinter
Permasalahan pemerataan infrastruktur saluran air di wilayah Kedung Klinter, Kelurahan Kedungdoro, Kecamatan Tegalsari Surabaya masih menjadi catatan bagi Pemerintah Kota Surabaya.
Salah satunya di perkampungan RT VI di Kedung Klinter. Kawasan tersebut merupakan wilayah padat penduduk. Menurut Sekretaris RW III, Siswadi, saluran air di wilayah itu berada di tempat yang kurang representatif, yakni di tengah-tengah perkampungan warga.
Kondisi saluran air tersebut dinilai mengkhawatirkan. Sebab ukuran saluran cukup lebar. Ditakutkan membahayakan warga dan anak kecil, utamanya ketika hujan dan banjir.
"Kami sudah mengajukan untuk diperbaiki. Minimal ditutup," kata Siswadi.
Pengajuan ini dilakukan dalam Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan (Musrenbang) Pemkot Surabaya.
"Sudah diajukan, disurvei. Namun sampai sekarang belum ada tindak lanjut," kata Siswadi.
Kondisi saluran air tetsebut terungkap saat Sosialisasi Kampung Tangguh yang dilakukan oleh Wakil Walikota Surabaya Whisnu Sakti Buana.
Advertisement
Selain infrastruktur, warga juga mengeluh lantaran perhatian Pemkot terhadap warga terdampak selama masa pandemi Covid-19.
Tak seperti biasanya dalam melakukan kegiatan sosialisasi, pengurus RT dan RW mengajak Whisnu untuk melihat langsung kondisi saluran air dan pemukiman warga.
Bersama rombongan, politisi PDI Perjuangan Jawa Timur ini blusukan di lima RT. Menurut Siswadi, diajaknya Whisnu blusukan agar ia sebagai Wawali dan perwakilan Pemkot mengetahui permasalahan warga.
"Biar Pak Whisnu mengetahui langsung bagaimana kondisi riil. Kampung ini sepintas dikelilingi bangunan berkaca dan gedung. Tapi ironis karena perhatian Pemkot minim," kata Siswadi.
Sementara itu, kondisi saluran air itu benar-benar menjadi perhatian bagi Whisnu ketika blususkan. Ia baru kali ini tahu kalau masih ada proyek warga yang penting tapi tak digubris oleh Pemkot surabaya. Ia berjanji akan menyampaikan ke dinas terkait agar segera ditindaklanjuti.
"Kenapa kok sampai sudah diusulkan tapi tidak ada tindak lanjut. Ini menjadi perhatian kami di Pemkot," kata Whisnu.
Whisnu menegaskan, beberapa keluhan warga yang bisa cepat direspons akan langsung ditindaklanjuti oleh Pemkot. Termasuk juga bantuan medis. Ia pun mengaku siap menjaminkan diri sebagai Wakil Walikota Surabaya bagi salah seorang warga yang membutuhkan bantuan medis.
"Sehingga kalau ada warga yang butuh bantuan medis langsung saja ke Pemkot. Saya yang jamin akan dibantu," katanya.
Bantuan kesehatan tersebut diperuntukkan untuk semua warga, khususnya kader Posyandu dan Kader Bu Mantik yang tengah bersiap menjalani operasi medis, namun terkendala biaya.
Ke depan, program Rp50-Rp100 juta setiap RT yang diinisiasi oleh Whisnu bisa membuat warga kian mandiri dalam pengembangan perkampungan milik mereka.
Advertisement