Memilukan, Hampir Setengah Juta Anak Yaman Putus Sekolah Akibat Perang
Hampir setengah juta anak di Yaman putus sekolah sejak 2015, saat Arab Saudi dan para sekutunya campur tangan dalam perang sipil negara itu.
Angka itu, kata UNICEF, Rabu, 28 Maret 2018, menambah jumlah anak yang tidak mengenyam pendidikan menjadi dua juta, sementara semakin banyak anak di bawah umur yang direkrut dalam pertempuran, menurut badan anak-anak PBB itu.
"Para orang tua mencemaskan keselamatan anak-anak mereka, banyak orang tua memilih menahan anak-anak mereka di rumah. Kurangnya akses pendidikan mendorong anak-anak dan keluarga memilih alternatif berbahaya, termasuk pernikahan dini, pekerja anak dan perekrutan untuk pertempuran," kata Perwakilan UNICEF di Yaman, Meritxell Relano.
Setidaknya 2.419 anak direkrut oleh kelompok bersenjata sejak 2015, menurut UNICEF.
"Seluruh generasi anak-anak di Yaman menghadapi masa depan yang suram karena terbatasnya atau tidak ada akses untuk mendapatkan pendidikan. Perjalanan ke sekolah juga menjadi berbahaya karena anak-anak berisiko tewas dalam perjalanan," kata Relano.
Sebanyak 4,5 juta lainnya berisiko kehilangan akses ke sekolah negeri karena guru tidak digaji dalam lebih dari setahun di tengah krisis yang mendorong Yaman ke ambang kelaparan.
Hampir 10.000 orang tewas sejak aliansi regional, yang dipimpin Arab Saudi, melancarkan operasi militer terhadap pemberontak Huthi yang didukung Iran yang menguasai sebagian besar negara termasuk ibu kota Sanaa, demikian AFP. (frd)