Tim Gabungan Polres Probolinggo Usut Pesta Miras Berujung Maut
Kasus pesta minuman keras (miras) di rumah Kepala Desa (Kades) Temenggungan, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo, Sabtu, 26 April 2025 lalu berbuntut panjang. Polres Probolinggo membentuk tim gabungan untuk mengusut tuntas pihak-pihak yang terlibat pesta miras tersebut.
Kapolres Probolinggo, AKBP Wisnu Wardana mengaku, telah membentuk tim gabungan dari Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim), Satuan Reserse Narkoba (Satnarkoba), serta Seksi Profesi dan Pengamanan (Si Propam) untuk menuntaskan kasus miras maut itu.
"Yang jelas, kasus ini saat ini sedang dalam penanganan Satreskrim. Kami berkomitmen mengungkap kejadian ini secara transparan dan tuntas,” ujar AKBP Wisnu, Jumat, 9 Mei 2025.
Kapolres menjelaskan, dugaan keterlibatan anggota kepolisian dalam pesta miras tersebut juga sedang didalami. Jika terbukti terlibat secara pidana, yang bersangkutan akan diproses secara hukum.
"Namun bila hanya terbukti melakukan pelanggaran disiplin atau kode etik maka akan ditangani Si Propam.
“Yang bersangkutan (oknum polisi, Red.) masih dalam proses pemeriksaan. Kami sudah melakukan penggeledahan di rumahnya dan sedang mengumpulkan bukti-bukti serta memeriksa saksi-saksi yang ada di lokasi kejadian,” ungkapnya.
AKBP Wisnu juga berjanji, akan menyelesaikan kasus ini hingga tuntas. Bahkan untuk mencegah kejadian serupa terulang, jajarannya melalui Satsamapta terus menggelar razia di sejumlah warung yang diduga menjual miras secara ilegal.
Tidak hanya insitusi kepolisian yang "kebakaran jenggot" karena tudingan ada oknum polisi terlibat pesta miras tersebut. Nama Kades Temenggungan, M. Iqbal Ali juga viral di media sosial (medsos) karena disebut-sebut ikut menenggak miras.
Memang kades sempat membantah, dirinya ikut pesta miras. Dikatakan dirinya sudah tidur saat pesta miras berlangsung tengah malam di rumahnya.
Seperti diketahui, pesta miras maut tersebut berlangsung pada Sabtu, 26 April 2025 rumah Kepala Desa Temenggungan. Dua orang meninggal dunia usai pesta miras itu.
Bagaimana tanggapan Bupati Probolinggo, dr. Muhammad Haris terkait pesta miras berujung maut itu? Bupati mengaku, prihatin mendalam.
Bupati yang akrab dipanggil Gus Haris itu mengatakan, kasus ini tidak sekadar musibah. "Ini peringatan keras bagi semua pihak akan bahaya miras di tengah masyarakat,'" katanya kepada wartawan di Alun-alun-alun Kraksaan, Jumat.
Disinggung soal dugaan keterlibatan Kades Temenggungan dalam pesta miras, Gus Haris mengingatkan semua kades dan perangkat desa harus jadi panutan.
"Inspektorat akan mengkaji, pemda berkoordinasi dengan penegak hukum," ujarnya.
Advertisement