SMKN 1 Kendit Situbondo Banjir, Siswa Belajar di Rumah secara Daring
Banjir luapan sungai akibat hujan deras, Senin malam hingga Selasa dini hari, 3-4 Februari 2025, tidak hanya merendam 1.280 rumah di desa Kecamatan Mlandingan dan Bungatan, Situbondo, Jawa Timur. Banjir juga menerjang Desa Kendit dan Tambak Ukir di Kecamatan Kendit, Selasa 4 Februari 2025.
Tiga ratusan rumah di dua desa serta perkantoran dan Puskesmas di Kecamatan Kendit pun dikepung banjir. Bahkan, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Kendit digenangi banjir dengan ketinggian air 50 cm.
Akibatnya, kegiatan belajar mengajar siswa SMKN 1 Kendit terpaksa diliburkan sementara. Karena, air setinggi 50 cm menggenangi halaman dan semua ruang kelas SMKN 1 Kendit.
"Siswa tidak mungkin belajar di sekolah digenangi banjir. Sehingga, siswa diliburkan sementara dengan melakukan pembelajaran daring dari rumah," jelas Kepala SMKN 1 Kendit, Susiana, Selasa 4 Februari 2025.
Mengenai lamanya siswa pembelajaran daring dari rumah, Susiana belum bisa memastikan. Karena, air menggenangi halaman dan ruang kelas SMKN 1 masih belum surut.
"Yang pasti sampai air surut dulu dan semua ruang kelas SMKN 1 bersih dari sisa-sia material dibawa banjir, siswa baru bisa belajar lagi di sekolah," ujarnya.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdin) Jatim Wilayah Bondowoso - Situbondo, Slamet Riyadi menjelaskan, ruang kelas SMKN 1 Kendit digenangi banjir tidak mungkin dipakai belajar mengajar siswa. “Sehingga, siswa diliburkan sementara sampai air menyusut," jelasnya.
Sementara seorang siswa SMKN 1 Kendit, Taufik Budiman tidak menyangka banjir dengan ketinggian 50 cm menggenangi sekolahnya. Karena, tahun-tahun sebelumnya banjir melanda SMKN 1 Kendit hanya setinggi mata kaki.
"Kalau siswa SMKN 1 Kendit diliburkan sejak Selasa hari ini, ya benar. Kan tidak mungkin saya dan teman teman di SMKN 1 Kendit belajar di ruang kelas digenangi banjir," jelas Taufik.
Advertisement