Peziarah di Makam dapat Jajanan Gratis di Desa Tampo, Banyuwangi

Salah satu tradisi yang selalu dilakukan umat Islam sebelum memasuki bulan Ramadan adalah ziarah kubur. Tradisi ini dilakukan masyarakat untuk mendoakan keluarganya yang sudah meninggal dunia sekaligus membersihkan area makamnya.

Ada tradisi khusus di Dusun Krajan, Desa Tampo, Kecamatan Cluring Banyuwangi, Jawa Timur. Warga yang melakukan ziarah makam dapat menikmati jajan gratis yang disediakan di area pemakaman umum tersebut. Usai melakukan ziarah di makam keluarganya, warga bisa menikmati aneka jajanan yang disediakan warga sekitar pemakaman. Kegiatan ini dimotori para pemuda setempat.

“Setelah membersihkan makam dan melakukan ziarah warga bisa menikmati sajian yang kami sediakan sambil beristirahat sejenak,” jelas warga setempat yang menjadi panitia ziarah makam, Handoko Kusumo.

Pria 45 tahun menjelaskan, setiap tahunnya, warga sekitar selalu menyediakan berbagai makanan untuk para peziarah. Biasanya, kegiatan ini dilakukan dua hari sebelum bulan Ramadan. Jenis jajanan yang disajikan juga selalu berubah tiap tahunnya.

“Biar peziarah tidak bosan dengan menu jajajan yang disajikan, makanya selalu kita ganti setiap tahunnya,” ulasnya.

Tahun ini, kata Handoko Kusumo, suguhan yang diberikan adalah es buah, roti dan juga kue klepon. Peziarah bisa menikmati sajian tersebut secara gratis.

Dana untuk menyediakan jajanan ini, menurut Handoko Kusumo, berasal dari dana gotong royong dari warga sekitar makam. Warga dengan sukarela menyisihkan rezekinya untuk menyediakan suguhan aneka jajanan bagi para peziarah.

“Alhamdulillah, seluruh warga dengan sukarela memberikan bantuan untuk kegiatan ini,” terangnya.

Apa yang dilakukan warga ini mendapatkan apresiasi dari peziarah. Salah satunya Muhamad Yusuf.  Menurutnya, sejauh yang dia tahu, tidak pernah ada suguhan untuk peziarah. Padahal dirinya mesudah sering melakukan ziarah di beberapa tempat.

“Semoga apa yang telah dilakukan warga ini menjadi ladang pahala dan mendapat berkah dari Allah SWT,” ujar Handoko Kusumo.