Pesantren Tebuireng Sepi, Ditinggal Mudik Massal 2.000 Santrinya

Tradisi mudik dilakukan sedikitnya 2.000 santri di Pesantren Tebuireng, Jombang, pada libur lebaran tahun ini. Dalam mudik massal ini para santri menggunakan moda transportasi bus sebanyak 40 unit yang disediakan pihak pondok.

Humas Pesantren Tebuireng Teuku Azwani mengatakan, pemberangkatan santri untuk mudik massal dilakukan bertahap sejak Minggu dini hari hingga Senin pagi. “Sampai malam ini masih ada beberapa kendaraan yang keluar pondok,” ungkapnya, Minggu 17 April 2022.

Sejumlah daerah di Indonesia baik di dalam maupun luar Pulau Jawa menjadi tujuan mudik para santri Tebuireng. Bahkan tak sedikit para santri yang mudik hingga Banda Aceh dan Timika Papua. “Pemberangkatan secara simbolik sekaligus doa bersama, dipimpin pengasuh pondok Minggu pagi tadi,” lanjutnya.

Ketika sudah tiba di daerah tujuan, para santri ini akan dijemput keluarga di titik yang sudah disepakati. Sistem mudik massal ini disebut Azwani lebih menghemat biaya, dibanding jika santri dijemput keluarganya di pondok.

Namun, khusus santri yang mudik dengan tujuan daerah di luar Pulau Jawa, kata Azwani menggunakan moda transportasi pesawat. “Mereka hanya diantar sampai Bandara Juanda menggunakan bus dan elf,” imbuh Azwani.

Sementara itu, pengurus Pesantren Tebuireng KH Lukman Hakim mengatakan, jumlah santri yang mudik mencapai dua ribu lebih. Kondisi jelas akan membuat suasana pondok pesantren Tebuireng menjadi sepi. “Karena pesantren sudah libur. Santri ke kampung halaman untuk merayakan lebaran,” katanya.

Namun demikian, pihaknya menyatakan sejumlah santri ada yang memilih bertahan di pondok dengan alasan tertentu. Selama di pondok, santri yang memilih tidak mudik membantu pengasuh melaksanakan program pendidikan pesantren.

Umumnya mereka berasal dari daerah sekitar Jombang, bahkan ada juga yang sudah bermukim secara tetap di Tebuireng. Mereka juga akan memantau kondisi asrama yang sudah ditinggal mudik santri, mengawasi aset pondok, dan menjaga kebersihan lingkungan asrama.