Pelatihan Reparasi Alas Kaki, Ladang Bisnis Baru Pemuda Sidoarjo
Alas kaki bukan hanya sekedar kebutuhan primer. Di kota-kota besar, sepatu juga termasuk fashion yang menjadi perhatian publik, termasuk di Sidoarjo. Banyak kaum muda di Kota Delta yang memanfaatkan alas kaki sebagai ladang bisnis.
Merespons minat masyarakat terhadap sepatu, Balai Pemberdayaan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) Kabupaten Sidoarjo menggandeng para pemuda Kota Delta menggelar pelatihan reparasi sepatu.
Kegiatan yang dikemas dalam Tanggulangin Fair ini berlangsung di Kantor BPIPI Tanggulangin, Sidoarjo, yang menjadi sentra produsen tas dan sepatu kulit asli.
Tim promosi BPIPI Sidoarjo, Alifta Kartiko mengatakan, pelatihan tersebut bertujuan untuk merangkul ekosistem di industri alas kaki. Biasanya, BPIPI fokus terhadap produk industri, namun melalui pelatihan ini, pihaknya ingin mendukung perputaran ekonomi di bidang alas kaki.
“Sekarang itu ada sirkuler ekonomi dimana memang justru teman-teman ini malah ingin memperpanjang usia alas kaki mereka,” jelas Alifta saat ditemui Ngopibareng.id, Minggu 19 Januari 2025.
Alifta melanjutkan, melalui pelatihan tersebut mendapat banyak perhatian dari muda-mudi di Sidoarjo. Diikuti 40 peserta dibimbing oleh tiga pelatih. Banyak edukasi yang diberikan kepada peserta yang didominasi oleh pemuda. Mulai dari reparasi sol sepatu, teknik pengeleman yang benar, serta perawatan alas kaki.
“Mereka juga paham bagaimana knowledge-nya di bidang industri alas kaki dan nantinya bisa jadi merambah ke industri alas kakinya juga,” imbuhnya.
Sementara itu, Dio Alif, salah satu peserta yang memiliki bisnis shoes repair di Sidoarjo sangat bersyukur dengan adanya pelatihan tersebut. Menurutnya, edukasi yang dijabarkan dalam pelatihan bisa meningkatkan kualitas bisnis yang dibangunnya sejak tahun 2015.
“Semua edukasi yang saya dapat dari sini sangat bermanfaat, mulai dari tekniknya, bahannya, cara menggunakan lem nya tergantung bahan juga. Memastikan teknis reparasi sol alas kaki yang baik dan benar,” terang dia.
Pemuda berusia 25 tahun itu berharap berharap agar pelatihan gratis seperti ini lebih sering digelar. “Saya berterima kasih sekali. Materi pelatihan sangat mudah sekali di aplikasikan di rumah. Harus sering diadakan pelatihan seperti ini,” tutupnya.
Advertisement