Modus Ustadz Cabuli Murid di Mojokerto supaya Korban Akil Baligh
Pria bernama Rudianto, guru mengaji di Taman Pendidikan Al Qur'an (TPQ) Kecamatan Sooko, Mojokerto, Jawa Timur, dilaporkan ke polisi. Ia diduga mencabuli murid laki-lakinya yang masih di bawah umur.
Guru mengaji yang akrab dipanggil Ustadz Dian itu membujuk korbannya dengan modus mengecek korban sudah akil baligh atau belum. Akil baligh adalah tanda seorang anak telah menuju kedewasaan dan mengalami berbagai perubahan fisik dan emosional.
Selain itu, pelaku juga mengajak para korbannya nonton video porno. Para korban yang menolak ajakan ustadz diancam akan dikeluarkan dari TPQ. Sejauh ini baru tiga korban yang berani melapor ke polisi. Dua korban berusia 12 tahun, sedangkan satu korban berusia 15 tahun.
Tiga remaja laki-laki itu tinggal satu desa dengan Ustadz Dian. Dia adalah ustadz senior di TPQ desa tersebut juga sudah mempunyai istri dan anak. Kasus dugaan pencabulan yang dilakukan Ustadz Dian ini terungkap saat salah satu korban mengadu kepada orang tuanya pada April 2022.
Korban bocah kelas enam Sekolah Dasar (SD) asal Kecamatan Sooko mengadu jika kemaluannya dibuat mainan oleh terduga pelaku. Ibu salah seorang korban mengatakan, putranya mengaku sudah empat kali dicabuli Ustadz Dian.
Prilaku menyimpang itu dilakukan sejak Desember 2021 sampai Februari 2022. Korban saat ini berusia 12 tahun itu baru berani mengadu kepada orang tuanya pada 11 April lalu.
Menurut pengakuan korban ke orang tuanya, Ustadz Dian setiap melakukan perbuatan bejat itu diduga lebih dulu meminta korban masuk ke kantor TPQ. Ia kemudian berpura-pura mengecek korban sudah cukup umur (akil baligh) atau belum. Korban sebenarnya sempat menolak keinginan Ustadz Dian.
"Ustadz ini menawarkan untuk membaligkan anak saya. Anak saya sempat menolak. Namun, si ustadz mengancam kalau tidak mau mengikuti aturannya, anak saya dikeluarkan dari TPQ. Yang dialami anak saya kejadiannya sering kali jam lima sore saat jam istirahat mengaji. Anak saya masuk jam empat sore, istirahat jam lima sampai magrib," kata ibu korban kepada wartawan.
Dari penjelasan putranya yang akan menginjak bangku SMP kelas satu ini diduga juga diputarkan video porno menggunakan handphone terduga pelaku. Putranya diminta memegang ponsel sang ustaz dan menyaksikan video porno. Sedangkan terduga pelaku menjelaskan adegan ranjang dalam video tersebut kepada putranya.
"Ustadz ini menjelaskan adegan porno sambil beraksi mencabuli anak saya. Empat kali pencabulan yang dialami anak saya modusnya sama, tapi anak saya tak sampai keluar," jelasnya.
Perbuatan cabul yang diduga dilakukan Ustadz Dian ini membuat korban trauma. Korban ketakutan setiap bertemu dengan pria yang sudah mempunyai anak dan istri tersebut. Sehingga korban berhenti mengaji setelah mengadu ke orang tuanya. Dia berharap polisi segera menangani kasus yang menimpa anaknya.
"Anaknya (terduga pelaku) satu sekolah dengan anak saya. Kalau pas antar anaknya sekolah anak saya tahu dia (terduga pelaku) takut," tandas ibu korban.
Advertisement