Kursi Kosong Jubir Jokowi Ditinggal Fadjroel Rachman Jadi Dubes
Fadjroel Rachman akan berpamitan dari posisinya sebagai Juru Bicara Presiden Jokowi mulai Desember 2021. Dia akan ditugaskan sebagai Duta Besar RI untuk Kazakhstan merangkap Republik Tajikistan pada Desember mendatang.
"Masih Desember (jadi Dubes RI untuk Kazakhstan). Sekarang masih bertugas jadi jubir lagi ini. Belum. Belum pindah jabatan kehormatan," ungkap Fadjroel Rachman.
Diketahui, Fadjroel Rachman merupakan salah satu dari total 33 nama calon Dubes RI yang diajukan Jokowi ke DPR RI lewat Surat Presiden RI Nomor R-25/Pres/06/2021, tanggal 4 Juni 2021. Seluruh calon Dubes termasuk Fadjroel sendiri telah menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di DPR pada pertengahan Juli 2021 lalu. Hasilnya telah diserahkan DPR ke Istana.
Sebelumnya, Fadjroel Rahman menyatakan bahwa penunjukkan dirinya sebagai Dubes merupakan tugas negara. Pria 57 tahun ini meyakini bahwa segala tugas yang diberikan oleh Presiden Jokowi merupakan sebuah anugerah.
"Apapun tugas negara yang diarahkan Presiden Jokowi kepada saya adalah anugerah tak ternilai. Karena tugas negara ada tugas mulia, di manapun, untuk kejayaan negara dan bangsa menuju Indonesia maju," tuturnya kepada awak media.
Kursi yang akan ditinggalkan Fadjroel Rachman pun menimbulkan pertanyaan, siapa yang akan menggantikannya sebagai Jubir Presiden Jokowi. Kala dikonformasi mengenai hal ini, Fadjroel Rachman tidak menyebutkan secara gamblang siapa sosok yang akan menggantikannya.
"Sekarang ini selain aku yang bisa bicara atas nama istana ada Arif Budimanta, Dini Purwono, dan Angkie Yudhistia," ujarnya.
Terpisah, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menyebut keputusan untuk menunjuk Jubir baru merupakan kewenangan Presiden Jokowi sendiri.
"Itu adalah hak prerogatif Presiden dan tidak boleh ada seorang pun bisa masuk. Apakah Presiden akan menunjuk lagi Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi? Lagi-lagi itu adalah kewenangan dan hak prerogatif Presiden," katanya.