Hasil Survei Pilkada Blora: Elektabilitas Petahana Ungguli Calon Lain
Arief Rohman, bakal calon Bupati Blora petahana masih mengungguli calon lain jika Pilkada dilaksanakan hari ini. Itu diketahui dari hasil survei yang dilakukan oleh Citra Publik Indonesia-Lingkaran Survei Indonesia Denny JA (CPI-LSI Denny JA).
Survei tersebut dilakukan 4 bulan sebelum dilaksanakan Pilkada, berlangsung pada 15-20 Juli 2024 dengan menggunakan metode multistage random sampling dan melibatkan 440 responden. Margin of error survei ini adalah ±4,84%.
Direktur CPI-LSI Denny JA, Hanggoro Doso Pamungkas menjelaskan, hasil survei menunjukkan bahwa jika pemilihan kepala daerah dilakukan hari ini, Arief Rahman berada di posisi teratas dengan elektabilitas sebesar 61,4%.
Di posisi kedua, Abu Nafi memperoleh 7,7%, sedangkan Prayogo Nugroho dan Tri Yulie Styowati masing-masing mendapatkan 2,5% pada urutan ketiga. Aan Rochayanto dan Siswandi berada pada posisi keempat dengan angka yang sama yaitu 1,8%.
Sebagian besar kandidat lainnya memperoleh elektabilitas di bawah 1,1%, dengan 16,8% responden yang masih belum menentukan pilihan mereka. “Ada gap yang jauh dengan penantangnya. Perlu usaha yang cukup besar untuk menantang. Kecuali ada tsunami politik,” kata Direktur CPI-LSI Denny JA, Hanggoro Doso Pamungkas di Blora, Rabu 7 Agustus 2024.
Lebih lanjut dia menyampaikan, menurut hasil survei, alasan utama pemilih memilih Arief Rohman adalah karena pengalamannya dalam memerintah, yang mendapatkan dukungan sebesar 21,14%. Sementara itu, untuk calon lain seperti Abu Nafi, Prayogo Nugroho, dan Tri Yulisetyowati, alasan utama memilih adalah kepribadian kandidat, dengan persentase masing-masing 32,4%, 36,3%, dan 27,2%.
Survei tersebut juga menguji simulasi tiga pasangan calon bupati dan wakil bupati. Dalam simulasi ini, pasangan Arief Rohman-Sri Setyorini unggul dengan 64,3% melawan pasangan Tri Yuli Setyowati-Abu Nafi yang memperoleh 7%, Prayogo Nugroho-Siswanto sebesar 5,2%, dan menyisakan 23,5% swing voter.
Simulasi pasangan lain menunjukkan Arief Rohman-Sri Setyorini memperoleh 63,9%, melawan M. Dasum-Abu Nafi yang mendapatkan 8,2%, Tri Yuli Setyowati-Siswanto 4,3%, dan 23,6% pemilih yang belum menentukan pilihan.
Selanjutnya, Arief Rohman menunjukkan keunggulan yang merata di berbagai segmen pemilih. Di segmen gender, Arief Rohman unggul di pemilih laki-laki (63,2%) dan perempuan (59,5%). Di segmen umur, ia unggul di semua kelompok umur: di bawah 19 tahun (33,3%), 20-29 tahun (71%), 30-39 tahun (63,1%), 40-49 tahun (55,8%), dan 50 tahun ke atas (63%).
Di segmen pendidikan, Arief Rhoman mendominasi di semua level pendidikan dengan angka tertinggi pada pemilih pernah kuliah atau di atasnya (77,3%). Di segmen pendapatan, ia juga unggul di berbagai kelompok pendapatan: di bawah 1 juta (60,1%), 1 juta-1,9 juta (63%), dan 2 juta ke atas (61,5%).
Adapun di segmen pemilih yang berafiliasi dengan organisasi Islam, Arief Rohman juga menunjukkan keunggulan. memperoleh dukungan terbesar di ormas NU (64,4%), Muhammadiyah (25%), Persatuan Islam (66,7%), dan organisasi Islam lainnya (33,3%). Pemilih yang merasa tidak berafiliasi dengan ormas Islam juga memberikan dukungan sebesar 27,3% untuk Arief Rohman.
Menurut Anggoro, ada lima alasan utama mengapa Arief Rahman unggul dalam elektabilitasnya. Pertama, Arief Rahman adalah kandidat yang paling dikenal dengan persentase 85,2% dibandingkan kandidat lain.
Kedua, ia adalah kandidat yang paling disukai dengan persentase 88,6% di antara yang mengenal dirinya. Ketiga, mayoritas publik merasa puas dengan kinerjanya sebagai bupati, dengan 71,2% menyatakan sangat puas atau puas.
Keempat, 74,8% publik ingin Arief Rohman kembali menjabat sebagai bupati, sementara hanya 11,1% yang tidak menginginkannya. Kelima, publik menilai pemerintah Kabupaten Blora berhasil mengatasi persoalan masyarakat, dengan 64,7% menilai sangat berhasil atau berhasil.
“ ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai posisi dan preferensi pemilih menjelang pemilihan kepala daerah yang akan datang,” ungkap Anggoro.
Advertisement