Hari Ke-5 PPKM Darurat, Covid-19 di Kota Malang Makin Mengerikan
Memasuki hari kelima penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat di Kota Malang, kondisi penyebaran Covid-19 kian mengerikan mulai dari ketersediaan alat kesehatan hingga kondisi bed isolasi di rumah sakit rujukan yang over kapasitas.
Walikota Malang, Sutiaji mengatakan dari sisi alat kesehatan seperti tabung oksigen bagi pasien Covid-19 saat ini sudah mengalami kelangkaan. Sebab, kata dia satu tabung oksigen hanya bisa digunakan selama 45 menit untuk satu orang secara bergantian.
"Jadi tabung gas yang kecil itu hanya 45 menit habis itu untuk satu orang. Untuk itu ini yang harus dikendalikan. Persoalannya hanyalah tabung gasnya dan itu saya kira nasional. Jadi tabung gasnya yang memang kurang karena itu import," ujarnya, pada Rabu 7 Juli 2021.
Selain itu, lanjut Sutiaji, masker juga mengalami kelangkaan di Kota Malang disebabkan karena permintaan yang tinggi hal serupa juga terjadi pada ketersediaan obat-obatan bagi pasien Covid-19.
"Terus obat-obatan yang diperlukan dalam biasanya untuk menangani Covid-19 ini sudah mengalami kelangkaan. Untuk itu sekali lagi ini yang harus diwaspadai," katanya.
Dari sisi hilirisasi penanganan Covid-19, ujar Sutiaji, berdasarkan pemantauannya di sejumlah RS rujukan Covid-19 di Kota Malang sudah mengalami over kapasitas dalam penerimaan pasien yang terinfeksi virus corona.
"Jadi bed isolasi di masing-masing RS rujukan Covid-19 sudah luar biasa peningkatannya, drastis," ujarnya.
Berdasarkan laporan tersebut, Sutiaji mengatakan bahwa kondisi penyebaran Covid-19 saat ini di Kota Malang sudah sangat mengerikan. Sehingga ia meminta kepada masyarakat untuk patuh terhadap protokol kesehatan dan mengikuti ketentuan PPKM darurat.
"Itulah kondisi di lapangan yang sesungguhnya. Saya imbau kepada masyarakat supaya hati-hati dan PPKM darurat ini harus ditaati," katanya.
Advertisement