Dapat Bisikan Ghaib, Jero Kuncir Berendam di Lahar Gunung Agung
Setelah foto-foto bule selfie berlatar letusan Gunung Agung, kini di jagat maya beredar aksi seniman Jero Kuncir Gimbal yang melakukan ritual di aliran lahar hujan Gunung Agung.
Foto viral Jero Kuncir pertama kali diunggah pemilik akun Putu Artini di laman facebooknya pada Selasa 28 November 2017 kemarin. Hingga Kamis siang, foto Jero tersebut telah disebar oleh lebih dari 3.699 kali oleh warganet.
"Jero Kuncir Gimbal melukat di lahar dingin. Hebat, jangan ditiru, bisa mati kaku," tulis Putu Artini sebagai caption fotonya.
Melukat adalah upacara pembersihan pikiran dan jiwa secara spiritual dalam diri manusia. Upacara ini dilakukan secara turun-temurun oleh umat Hindu hingga kekinian. Penyucian secara rohani artinya menghilangkan pengaruh kotor atau klesa dalam diri.
Jero Kuncir sendiri melakukan aksinya karena mendapatkan bisikan ghaib, yakni sebuah pesan transenden untuk pembersihan diri di lahar hujan Gunung Agung.
Sementara itu, Kepala Sub Bidang Mitigasi Pemantauan Gunungapi Wilayah Timur Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Devy Kamil Syahbana mengatakan, aksi Jero sebenarnya sangat membahayakan. PVMBG sendiri minta masyarakat bisa menghindari beraktivitas di dekat lahar hujan.
Advertisement
"Kami tetap mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di dekat lahar hujan ini, walaupun debit airnya kecil. Karena dikhawatirkan berdampak pada keselamatan jiwa apabila mendadak ada lahar hujan susulan yang mengandung material piroflastik, dan berdebit sangat besar," ujar Kamil.
Ia mengatakan, saat dilakukan pengukuran gas magmatik (SO2), terekam hampir 2.000 sampai 3.000 ton per hari yang dilakukan pengukuran Pukul 10.00 Wita sebelum terjadinya erupsi pada Selasa 28 November 2017 lalu.
Tingginya kadar SO2 ini mengindikasikan bahwa magma berada dalam kedalaman yang dangkal, sehingga potensi terjadinya erupsi susulan kemungkinan masih cukup tinggi.
Pihaknya juga mengingatkan masyarakat agar tidak melakukan kegiatan di radius rawan bahaya delapan kilometer dari puncak gunung, ditambah perluasan sektoral sepuluh kilometer kearah utara, timur laut, tenggara, selatan dan barat daya.
Untuk saat ini, aktivitas Gunung Agung masih terekam adanya pergerakan magma sehingga terekam gempa vulkanik sebanyak 17 kali, pada Rabu kemarin. "Letusan dapat terjadi kapan saja dan gempa vulkanik yang memiliki amplitudo yang cukup kuat terekam," kata dia. (wah)
Advertisement