Atasi 70 Ton Sampah per Hari, Pemkot Probolinggo Gandeng Swasta
Pemkot Probolinggo dipusingkan dengan produksi sampah yang mencapai sekitar 70 ton per hari sehingga Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Jalan Anggrek nyaris penuh. Untuk mengatasi menggunungnya sampah, pemkot menggandeng PT Reciki Solusi Indonesia, perusahaan pengelolaan sampah yang siap mengurangi tumpukan sampah di TPA.
"Kami tertarik dengan tawaran PT Reciki, yang siap mengurangi sampah hingga 90 persen," kata Walikota Probolingho, Dokter Aminuddin saat menerima Presdir PT Reciki, Bhima Aries Diyanto di Pemkot Probolinggo, Senin, 10 Maret 2025 siang.
Walikota juga mengingatkan, agar PT Reciki merekrut tenaga kerja dari warga sekitar saat mengolah sampah. Termasuk 35 pemulung yang setiap hari mencari sampah di TPA.
"Kami membutuhkan sebanyak 54 tenaga kerja untuk memilah sampah, nanti para pemulung dan warga sekitar akan kami libatkan," kata Bhima.
Pengolahan Sampah Menjadi Bahan Bakar Ramah Lingkungan
Sementara dalam paparannya, Bhima menjelaskan, perusahaannya sudah berpengalaman mengelola sampah di berbagai daerah di Indonesia. "PT Reciki mengolah sampah anorganik menjadi RDF (Refused Derived Fuel) atau bahan bakar pengganti batu bara. Di Jatim misalnya, perusahaan yang berkantor di Jakarta itu bekerja sama dengan Pemkab Bangkalan dan Pemkab Ponorogo untuk "menyulap" sampah menjadi RDF.
"RDF kami kirim ke pabrik semen SIG dan Indocement untuk bahan bakar pengganti batu bara," kata Bhima.
RDF sendiri merupakan hasil pengolahan sampah yang dikeringkan hingga kadar airnya tinggal 25 pers. Sampah dicacah menjadi berukuran kecil, 2-10 centimeter hingga biasa disebut "keripik sampah".
Kapasitas Pengolahan Sampah PT Reciki di Probolinggo
Di Kota Probolinggo, PT Reciki siap mengolah 40-120 ton sampah per hari. "Kapasitas mesin kami maksimal bisa mengolah 120 ton sampah per hari," katanya.
Seperti diketahui, terkait volume sampah yang mencapai 70 ton per hari membuat pusing Pemkot Probolinggo. Sebab, sel-sel tempat sampah ditumpuk dan ditimbun dengan tanah (sanitary landfill) di kawasan TPA Probolinggo sudah hampir penuh. Gunung sampah setinggi sekitar 20 meter akhirnya bercokol di TPA Jalan Anggrek, Kota Probolinggo.
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Probolinggo, Retno Wandandari yang mendampingi Bhima, mengatakan, sel-sel sampah di TPA memang hampir penuh. "Lahan TPA seluas 4 hektare sudah hampir penuh karena setiap hari dijejali 70 ton sampah," katanya.
Advertisement