7 Amalan Istimewa Menyambut Ramadhan, Bulan Penuh Berkah

Menjelang Ramadhan sejumlah amalan istimewa menjadikan persiapan kita menghadapi bulan penuh berkah. Kita menyambut bulan penuh kemuliaan ini dengan bahagia. Di masyarakat pun menunjukkan suka cita dari pelosok desa hingga kota.

Bulan Ramadhan merupakan bulan istimewa, karena segala amal ibadah dilipatgandakan pahalanya. Penting rasanya kita mempersiapkan diri sebaik mungkin. Di antaranya, melalui amalan yang dilakukan sebelum Ramadhan.

Meski bukan amalan wajib, amalan yang bisa dilakukan sebelum bulan Ramadhan bisa membuatmu lebih dekat pada Allah SWT. Dengan mempersiapkan diri menyambutnya, niscaya kita akan menjalani bulan suci Ramadhan dengan lebih menyenangkan.

Berikut 7 Amalan Istimewa Menyambut Kemuliaan Bulan Ramadhan

1. Berdoa untuk Orangtua dan Berziarah ke Makam Leluhur

Berziarah merupakan tradisi dalam masyarakat, yang merupakan implementasi dari nilai ajaran Islam. Tak heran bila menjelang Ramadhan, di rumah-rumah, di mushala-mushala dan masjid, gegap gempira orang-orang berkirim doa.

Tradisi kirim doa ini, diwujudkan dengan istilah masyarakat di Jawa dengan Megengan. Yakni, membuat sajian dengan menu khusus, disantap bersama seraya berkirim doa untuk orangtua, leluhur dan kerabat yang telah meninggal dunia.

Selain itu, juga diwujudkan dengan ziarah ke makam orangtua. Ziarah tidak dimaksudkan untuk meminta sesuatu kepada orang yang telah meninggal dunia. Melainkan justru berdoa kepada Allah subhanahu wa ta'ala (Swt) agar orang-orang dari keluarga kita yang telah meniggal dunia diampuni-Nya.

Hal ini sebagai perwujudan dari ketaatan seorang anak kepada orangtua (birul walidain). Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam: doa anak yang saleh untuk orangtuanya akan terus memberikan manfaat.

2. Membuka Pintu Maaf dan Saling Memaafkan

Saat memasuki bulan Ramadhan, kita harus suci lahir dan batin. Suci secara lahir artinya seperti menjaga kesehatan, kebersihan, dan lain-lain. Sedangkan suci batin adalah suci dari segala pikiran buruk, dendam, dan masalah hati lainnya.

Maka dari itu, menjelang bulan Ramadhan, hendaknya umat Muslim untuk saling memaafkan. Cara ini bisa membebaskan diri kita dari kesalahan pada orang lain dan membersihkan hati. Dengan begitu, bulan Ramadhan akan terasa ringan untuk dijalani.

3. Bertobat pada Allah

Selain saling memaafkan antarumat, amalan yang bisa dilakukan sebelum bulan Ramadhan adalah memohon ampunan pada Allah SWT. Seorang Muslim diperintahkan untuk menyambut bulan Ramadhan dengan taubat nashuha, mempersiapkan diri untuk berpuasa, serta menghidupkan bulan Ramadhan dengan tekad yang murni dan tulus.

Dengan bertobat pada Allah SWT kita bisa menjalankan dan memaksimalkan pahala di bulan Ramadhan dan menyambut bulan Ramadhan dengan hati yang bersih, suci dan bergembira.

4. Memberesi Utang Puasa (Puasa Qadha)

Menjelang bulan Ramadhan, sudah seharusnya untuk membayar semua utang puasa di tahun sebelumnya. Puasa ini disebut puasa Qadha. Puasa Qadha wajib dilaksanakan sebanyak hari puasa yang telah ditinggalkan saat Ramadhan.

Ketentuan membayar utang puasa Ramadhan dapat dilihat jelas dalam firman Allah pada Q.S. Al-Baqarah ayat 184 yang berbunyi:

"(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."

5. Menyambut Ramadhan dengan Bahagia dan Rasa Gembira

Amalan yang bisa dilakukan sebelum bulan Ramadhan yang tak kalah penting adalah menyambut bulan suci ini dengan penuh suka cita dan rasa bahagia. Amalan ini termasuk ke dalam amalan hati. Caranya adalah dengan memperbanyak bersyukur karena telah dipertemukan kembali pada bulan suci Ramadhan.

Kemuliaan bulan Ramadhan menjadikan bulan ini begitu istimewa dan harus disambut dengan penuh kegembiraan. Di bulan Ramadhan, pahala akan dilipat gandakan dan dosa akan dihapuskan.

Rasulullah SAW dan para sahabat pun menyambut bulan Ramadhan dengan bergembira, dan melepasnya dengan tangisan. Seperti yang telah dijelasakan dalam sebuah hadis Dorrutun Nasihin, yang artinya “Siapa yang bergembira dengan masuknya bulan Ramadhan, Allah akan mengharamkan jasadnya masuk neraka.”

6. Memelajari Ilmu tentang Keutamaan Beribadah Ramadhan

Sebelum memasuki bulan Ramadhan, ada baiknya kita memelajari kembali ilmu agama dan ilmu tentang keutamaan Ramadhan. Ilmu sangat diutamakan sebelum berkata dan beramal. Ini karena syarat diterimanya amal setelah ikhlas adalah mutaba’ah, yaitu amal tersebut harus benar dan sesuai dengan syari’at dan sunnah.

Karenanya, memperdalam kembali ilmu agama tentang Ramadhan, penting dilakukan. Pada saat-saat ini kita perlu menyegarkan kembali pelajaran tentang fiqh ibadah pada bulan Ramadhan. Misalnya dengan fiqh puasa, shalat tarawih, zakat, sedekah, dan ibadah-ibadah lainnya.

7. Berdoa pada Allah agar Dipertemukan Ramadhan Tahun Depan

Menjelang bulan Ramadhan, memperbanyak doa dan amal salah sangat dianjurkan. Doa bisa menjadi media komunikasi antara hamba dan Tuhannya. Doa yang dimaksudkan di sini adalah memohon kepada allah SWT untuk dikarunia umur panjang, hingga berjumpa dengan bulan Ramadhan.

Pada persiapan menyambut Ramadhan, ada baiknya untuk berdoa kepada Allah SWT agar dipertemukan dengan bulan Ramadhan sejak enam bulan sebelumnya dan selama enam bulan berikutnya juga berdoa agar puasanya diterima oleh Allah SWT.

Berikut doa untuk menyambut bulan Ramadhan:

اَللَّهُمَّ سَلِّمْنـِي إِلَى رَمَضَانَ وَسَلِّمْ لِـي رَمَضَانَ وَتَسَلَّمْهُ مِنِي مُتَقَبَّلاً

Allahumma Sallimni Ila Ramadhan wa Sallim li Ramadhan wa Tasallamhu Minni Mutaqabbalan

Artinya:

“Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadhan, dan antarkanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan.” (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 264)

Demikian semoga bermanfaat untuk mempersiapkan ibadah Ramadhan tahun ini.