22 Guru Honorer yang dianulir Kelulusannya Bakal Jadi PPPK Paruh Waktu
Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Jember angkat bicara terkait nasib 22 guru honorer yang dianulir kelulusan dalam seleksi PPPK. Mereka nantinya akan diusulkan menjadi ASN PPPK paruh waktu.
Kepala BKPSDM Jember, Suko Winarno berdasarkan Kemenpan Nomor 348 Tahun 2024 ada beberapa kategori prioritas dalam penerimaan PPPK. Prioritas utama adalah honorer P1 atau honorer yang lulus seleksi PPPK sebelumnya, namun tidak mendapatkan formasi.
Kemudian prioritas kedua adalah honorer THK II. Sedangkan honorer yang masuk database Bakam Kepegawaian Nasional (BKN), masuk prioritas ketiga.
Beberapa waktu lalu, ada 22 honorer THK II melayangkan protes. Mereka protes karena tidak lulus dalam seleksi PPPK. Padahal mereka pada seleksi sebelumnya.
Aspiraai mereka langsung ditindaklanjuti. Mereka diminta melengkapu berkas dan akhirnya mereka bisa menjadi ASN PPPK.
Dengan adanya 22 honorer prioritas yang masuk, otomatis akan menggeser 22 honorer database BKN.
"Aspirasi dari 22 honorer yang masuk prioritas kedua itu kami teruskan ke Panselnas dan lamgsung direspons. Kita langsung melakukan publish yang ditandatangani Bupati Jember. Otomatis mereka akan memggeser 22 honorer dengan status database BKN," katanya, Rabu, 22 Januari 2025.
Kendati demikian, Suko meminta 22 honorer database BKN yang teranulir kelulusannya tidak khawatir. Sebab, mereka nanti akan tetap direkomendasikan menjadi PPPK paruh waktu.
Terkait alasan mereka harus mengikuti ujian hingga dinyatakan lulus sudah sesuai dengan prosedur yang ada. Data kelulusan mereka akan menjadi dasar dalam pengajuan sebagai ASN PPPK paruh waktu.
"Aturannya memang mengharuskan mereka ikut ujian. Kalau tidak ikut, maka mereka tidak akan bisa mengisi lowongan formasi pada PPPK paruh waktu nanti. Keikutsertaan mereka dalam ujian PPPK menjadi jejak digital," tambahnya.
Kendati demikian, Suko belum memastikan waktu mereka bisa menjadi PPPK paruh waktu. Sebab, sejauh ini formasi untuk PPPK paruh waktu belum dibuka formasinya.
"Yang tersedia saat ini hanya PPPK yanh full waktu, yang paruh waktu belum dibuka. Kami nanti juga masih akan menyusun peta kebutuhan ASN PPPK di Jember. Kami akan mengusulkan 22 guru honorer nanti ke Kemenpan," pungkasnya.
Advertisement