Validasi Dan Akurasi Data Lewat Tinjau Lokasi TMMD
Kasdim Kediri, Mayor Inf Joni Morwantoto, didampingi Pasi Ter Kodim Kediri, Kapten Inf Warsito, Danramil Mojo, Kapten Inf Mujiono serta Kepala Desa Blimbing, Sugito, merambah hutan yang membelah wilayah Kecamatan Mojo ,Kabupaten Kediri. Kawasan sepi penduduk ini dilalui dalam 2 alternatif, jarak 0 meter hingga 600 meter bisa dilalui kendaraan bermotor, sedangkan jarak 400 meter hingga 1.100 meter terpaksa ditempuh dengan berjalan kaki, rabu (17/05/2017)
Jalan-jalan di kawasan yang juga termasuk berada dalam wilayah lereng Gunung Wilis ini dilakukan terkait tinjau lokasi TMMD, dan tentunya tinjau lokasi ini harus juga berdasarkan informasi yang valid dan akurat, baik dari sisi kondisi medan maupun respon warga sekitar. Disamping itu, faktor-faktor lain yang juga menjadi penentu ialah kondisi alam yang ada disini, dikarenakan, secara umum kawasan lereng Gunung Wilis cukup rawan longsor tanah, tetapi tentu tidak secara keseluruhan, melainkan beberapa titik yang perlu dicermati.
“Untuk objek TMMD sudah kita bicarakan dengan perwakilan warga disini. Warga disini mintanya pembangunan jalan dan jembatan. Untuk jalan kita sudah sinkronkan dengan kondisi yang ada, yaitu jenis jalan makadaman dan jembatan lintas desa,” jelas Mayor Inf Joni Morwantoto.
Kapten Inf Warsito mengkonfirmasikan, untuk objek pembangunan jalan makadaman, dari huting-hitungan matematis, lebar 5 meter dan panjang 1.020 meter, itupun berdasarkan asumsi garis titik awal dan akhir. Demikian juga pembangunan jembatan penghubung antara Desa Jugo dan Blimbing, lebar 5 meter dan panjang 10 meter, dengan asumsi lintasan ini hanya diperuntukan kendaraan bermotor dan kendaraan roda empat berstatus terukur tonase.
“Bila pembanguan jalan ini ketok palu, otomatis jalan yang sebelumnya melingkar yang harus ditempuh warga disini bisa dipersingkat. Biasanya warga melintasi jalan yang sudah ada, yaitu berjarak 6 km. Sedangkan kalau jembatan penghubung ini ketok palu juga, warga disini bisa hemat bbm, karena butuh jarak tempuh 8 km untuk bisa ke Desa Jugo, karena warga terpaksa berbelok cukup jauh,” ungkap Sugito.
Advertisement