Pantau Persiapan Tanam Serentak Di Masa Lebaran
Kendati suasana masih nuansa lebaran, Dandim Kediri, Letkol Arm Joko Setiyo K, M.Si (Han) bersama Setditjen PSP Kementan RI, Ir.Ahmad Abdul Madjid berkunjung ke Desa Damarwulan Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri, untuk melihat langsung persiapan tanam padi serentak diatas lahan seluas 52 bahu atau 36,4 hektar. Di lokasi ini Kepala Desa Damarwulan, Suripto bersama Mantri Pertanian Kecamatan Kepung, M.Yusup, PPL Desa Damarwulan ,Priyatmojo, Ketua Poktan Barokah, H.Anwar dan Ketua Gapoktan Tani Jaya, Muminin, turut mendampingi rombongan dari Kementan RI melihat langsung kondisi lahan pertanian yang ada di desa ini, sabtu (01/07/2017)
Dari catatan Danramil Kepung, Kapten Arm Sugito, secara keseluruhan luas lahan pertanian di Desa Damarwulan mencapai 186 bahu atau 130,2 hektar, dan dalam jangka 2 minggu kedepan, lahan seluas 36,4 hektar akan mulai ditanami padi. Untuk tanam serentak perdana, diperkirakan lahan pertanian yang digunakan mencapai 2 hingga 3 bahu atau 1,4 hingga 2,1 hektar.
Pasi Ter Kodim Kediri, Kapten Inf Warsito menambahkan, rata-rata tiap 1 bahu atau 0,7 hektar tanaman padi di Desa Damarwulan ,sanggup menembus angka 6,4 hingga 6,8 ton gabah kering panen. Ancaman utama petani disini ialah hama wereng yang sudah menjadi langganan dari tahun ke tahun yang muncul saat musim hujan tiba.
Menurut Muminin, para petani disini tidak mempermasalahkan pasokan air, dikarenakan aliran air yang ada di Desa Damarwulan dinilai cukup, bahkan relatif berkelebihan. Yang dibutuhkan saat ini ialah alsintan (alat mesin pertanian) jenis transplanter, tetapi itupun masih terganjal tanda tanya siapa yang bakal mengoperasikannya dan bagaimana regulasi pengaturan penggunaannya. Tenaga sektor pertanian di desa ini masih didominasi tenaga tua, sedangkan tenaga muda enggan untuk berkecimpung di sektor pertanian dan lebih memilih menjadi karyawan industri ,usaha jasa atau market.
Suripto menjelaskan, tanah yang ada di Desa Damarwulan mayoritas masih bercampur pasir vulkanik dampak dari letusan Gunung Kelud tahun 2014 lalu. Tetapi, bukan berarti hal tersebut merugikan petani, dikarenakan dampak dari pasir vulkanik itu justru turut andil dalam menyuburkan tanah. Sedangkan dampak negatifnya, tentu pada hal-hal lain, seperti banyaknya pohon tumbang dan kandang ternak warga yang roboh akibat kelebihan beban pasir vulkanik.
Advertisement