Advertisement
Negeri Tersembunyi di Flores
Namanya Wa Rebo …Sebuah kampung yang masih berpegang teguh pada adat isti adat, dimana masyarakatnya masih tetap tinggal di rumah beratap ijuk kerucut yang biasa disebut Mbaru Niang.
Letaknya di Kabupaten Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur dan untuk mencapai kesini harus melalui perjalanan panjang terlebih dahulu. Pemberhentian Labuan Bajo. Dari Labuan Bajo lanjut 2-3 jam perjalanan darat dengan mobil menuju Denge. Wae Rebo yang berada di lembah diantara pegunungan, hanya bias ditempuh melalui jalan kaki dari Denge, desa terdekat denganWae Rebo yang masih bias diakses oleh mobil. Saya harus berjalan kaki selama 4 jam dengan medan bervariasi mulai dari jalanan berbatu, jalan tanah yang menanjak hingga melewati sungai dengan jembatan bambu.
Di sana, saya menginap 1 malam di Wae Rebo dan tinggal di salah satu Mbaru Niang bersama masyarakat lokal.
Feel the Magic on WaeRebo Magical Village
Bagi sebagian besar travellers yang cinta akan nature beauty. Apa yang lebih baik dari pada tinggal di desa kecil yang berada di atas awan? Udara yang segar, angin yang bertiup semilir dan suara gaduh di pertanian khas penduduk desa yang ceria pasti akan membuat kamu betah tinggal di sini. Di WaeRebo magical village.
Advertisement
Villager in Wae Rebo |
Wae Rebo merupakan destinasi yang sangat populer di antara bule bule backpacker.Bule? Ya.Wae Rebo ini justru lebih terkenal di pasaran turis asing dari pada turis domestik. Kenapa? Mungkin karena medan yang susah dan ongkos yang cukup mahal untuk kalangan turis domestik yang lebih suka ke tempat-wisata-yang tak perlu jalan 9km terlebih dahulu. Secarau mum, lokasi Wae Rebo memang menjadikan desa ini terisolasi dari dunia luar. But Travellers, bukankah suatu tempat akan menjadi lebih indah jika perjalanannya mencapainya sangat berat? Dalam kasusWae Rebo ini, lelah tracking sejauh 9 km itu akan terbayar lunas.
Well, lets take a bit closer look to this village..
Wae Rebo merupakan sebuah desa kecil yang berada di ketinggian puncak gunung dan terkenal akan rumah kerucut tradisionalnya yang disebut Mbaru Niang. Mbaru Niang sendiri merupakan rumah tradisional manggarai flores yang berbentuk kerucut dan terbuat dari kayu kayuan serta daun lontar sebagai atapnya. Konstruksinya rumah tradisional ini terdiri dari lima lantai yang masing masing memiliki fungsi tersendiri. Ukuran Mbaru Nian gini sebesar 11 meter untuk diameter lantai dasarnya, dan terus mengerucut hingga lantai kelima. Meskipun sangat sederhana, satu rumah Mbaru Niang ini bias ditempat hingga 6-8 keluarga. Can you imagine that ? :o
Mbaru Niang contruction |
Di WaeRebo, terdapat 7 buah Mbaru Niang dengan salah satu rumah nya berukuran lebih besar daripada yang lain. Rumah yang lebih besarini terletak di tengah tengah desa dan disebut dengan Mbaru Gendang. Mbaru Gendang inilah yang merupakan rumah utama di DesaWaeRebo, tempat dimana pemuka/ kepala suku tinggal. Sementara itu, 6 Mbaru Niang lainnya berfungsi sebagai rumah warga WaeRebo lainnya dengan salah satu rumah diantaranya dikhususkan sebagai guest house bagi para Travelers. Di Mbaru Niang khusus inilah para Travelers akan tidur beralaskan tikar, seperti layaknya warga Wae Rebo lainnya.
Advertisement
Mbaru Niang interior |
Konon, malam hari merupakan waktu terbaik untuk menikmati keindahan alamWaeRebo ini. Tidak hanya disuguhkan suasana kekeluargaan dan keceriaan di dalam Mbaru Niang yang hangat. Travellers akan menikmati sejuk dan mempesonanya langit WaeRebo yang penuh bintang dari galaksi bimasakti, maupun senja pagi yang indah dengan semburat jingga cakrawala. Jadi, meski listrik di Wae Rebo hanya tersedia mulai pukul 7 hingga 10, kegelapan di Wae Rebo ini lebih merupakan sebuah gerbang bagi keindahan magis yang menakjubkan.




Advertisement
Advertisement