Mengapa Pks Begitu Anti Jokowi
Mengapa PKS begitu Anti-Jokowi?
Oleh: Faqih Lutfi
Dalam tulisan ini saya sengaja menjadikan Partai Keadilan Sejahtera (selanjutnya disebut PKS) sebagai central point, tentu dengan alasan-alasan sendiri.
Pertama, PKS sebagai partai dakwah yang sangat memperhatikan dan memperjuangkan ideologi dan kebijakan Negara dengan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai islam.
Kedua, PKS sebagai salah satu partai yang secara tegas dalam Pilpres 2019 akan menjadi oposisi Jokowi.
Namun dalam tulisan ini, pembahasan saya hanya akan spesifik membahas secara singkat tentang hal-hal penting di balik sikap PKS yang secara tegas menempatkan menjadi oposisi yang loyal. Oposisi yang artinya mengambil langkah sendiri untuk berada diluar pemerintahan berjalan, dan loyal yang mereka mengartikannya sebagai sikap setia pada kepentingan bangsa.
PKS adalah salah satu partai besar dengan berbasis Islam yang memiliki kader-kader tersebar di pemerintahan baik pusat maupun daerah. Jika ada pertanyaan partai islam manakah yang sampai saat ini bisa dibilang paling eksis? Maka anda bisa menjawab salah satunya adalah PKS. Lalu bagaimana dengan PPP dan PKB? Tidak perlu ditanyakan, PPP dan PBB telah ikut koalisi jokowi hehe. Lalu, Jika kita munculkan pertanyaan sederhana, partai politik manakah di Indonesia yang masih konsisiten dengan pengkaderan dan dokumentasi yang tersusun baik?periksalah, maka anda akan menemukan jawabannya: PKS. kedua poin tersebut sebagai salah satu ciri khusus dari PKS yang menularkan semangat juang kepada kader-kader dengan selalu melandaskan pada nilai-nilai islam.
Advertisement
Dalam upaya menjawab topik yang diangkat dalam tulisan ini, penulis ingin mengajak untuk menyegarkan kembali ingatan, bahwa awal kemunculan PKS di era Reformasi yang dikenal sebagai partai dakwah dan bermula dari gerakan tarbiyah, menjadi entitas tersendiri dalam sistem perpolitikan di Indonesia. Sehingga cukup rasional jika setiap kader yang mereka usung selalu memiliki profil keislaman yang arif. Sehingga menimbulkan pertanyaan besar bagaimana sebenarnya Pak Jokowi dimata PKS, pun sebaliknya PKS dimata Pak Jokowi? Intensi ini cukup menarik untuk dibicarakan setelah adanya pemberitaan terkait sikap PKS untuk memilih menjadi oposisi Jokowi. Terhadap ini ada anggapan yang menilai sikap oposisi PKS dilandasi oleh pemerintahan yang sedang berjalan dibawah pimpinan Presiden Jokowi tidak sesuai dengan ideologi dan nilai-nilai yang mereka angkat. Selain itu, presiden PKS Shohibul iman dalam sebuah kesempatan juga mengatakan sikap majelis syuro PKS yang mengamanahkan bahwa di Pilpres 2019 harus ada kader PKS yang maju Capres atau Cawapres.
Selain itu, Jika melihat ke belakang hubungan PKS dengan jokowi, kita bisa menganalisis dari rekam jejak Jokowi semenjak masuk ke dalam pemerintahan. Awalnya dalam persaingan pilkada di Solo, Jokowi berhasil menang menjadi Walikota Solo dengan diusung oleh salah satunya PKS. Setelahnya di Pilkada DKI, Jokowi kembali menang dan terpilih menjadi Gubernur DKI bersama Ahok, namun kali ini tidak kembali lagi diusung oleh PKS. Perbedaan pandangan politik antara Jokowi dan PKS bisa dibilang bermula dari ajang Pilkada DKI Jakarta ini. Dimana setelahnya dalam kontestasi Pilpres 2014, Jokowi kembali maju sebagai Capres dan PKS dengan sikap tegas sebagai oposisi. Dan nampaknya kondisi ini akan terjadi lagi dalam kontestasi Pilpres 2019. Sehingga berdasarkan analisis dan sedikit fakta yang ada diatas, tentunya cukup menjelaskan sikap dibalik PKS memilih untuk menjadi oposisi Jokowi. Nampaknya hiruk pikuk kontestasi Pilpres 2019 akan diwarnai dengan tagar #2019tetapjokowi dan #2019gantipresiden. Mari kita lihat saja. (FQH/VNS)
Advertisement