Membongkar Tim Hacker 02 Yang Akan Menerobos Server Kpu
Amien Rais dan Hashim menuntut keras agar dilakukan digital forensik terhadap data KPU. Ternyata dari penelusuran terbukti bahwa itu hanya akal-akalan agar tim HACKER 02 bisa punya akses ke server KPU.
Data yang diributkan selama ini adalah data yang berasal dari Agus Maksum. Dalam data yang dipermasalahkan ternyata adalah adanya tanggal lahir yang sama di EKTP untuk beberapa orang.
Tanggal tersebut adalah 1 Januari, 1 Juli dan 31 Desember. Pihak Hashim bahkan menyuruh Gerindra Masa Depan (GMD) lewat Prasetyo Hadi (Direktorat Saksi Tim BPN Prabowo Sandi) untuk mengecek langsung di lapangan.
Namun hasil pengecekan tim Prasetyo yang juga sudah diketahui oleh Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, Ketua bidang Advokat Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, tidak diketemukan adanya kesalahan data. Tim penyisir di lapangan bahkan bisa menemukan orang dan alamat sesuai EKTP dengan tanggal lahir tersebut di atas. Bahkan hasil ini juga sudah dilaporkan kepada Prabowo.
Advertisement
Namun Agus Maksum mampu memprovokasi Hashim dan Amien Rais agar tetap menuntut perbaikan dan melakukan forensik digital ke server KPU.
Maksud dan tujuannya adalah untuk mendapat akses langsung ke server KPU, sehingga bisa diretas tim IT mereka di saat Pemilu nanti. Agus Maksum sudah terlanjur menerima uang banyak dari Hashim, namun dirinya kesulitan menembus server KPU yang dijaga oleh IT Terbaik yang dimiliki oleh Negara.
Untuk itu Agus Maksum mendorong Amien Rais untuk tetap mendesak dan mengancam KPU agar diberikan akses menuju server KPU dengan alasan untuk memeriksanya sendiri.
Agus Maksum tidak bekerja sendiri, dia disupport oleh tim Hacker yang berbasis di Jakarta, Yogyakarta dan Surabaya.
Untuk tim Jakarta dikomando oleh Iwan Setiawan, dibantu oleh Teguh dan Ariyanu. Tugasnya adalah membuat aplikasi untuk mengintrusi server KPU pada hari H. War Room Servernya terletak di sebuah apartemen yang disewa Kobalen di Jakarta.
Tim Iwan ini juga memiliki struktur mulai dari 514 kabupaten/kota hingga ke setiap TPS.
Untuk mencapai target TPS seluruh Indonesia, mereka dibantu jaringan PPIR (Persatuan Purnawirawan Indonesia Raya) dan Koppasandi (Komando Ulama Pemenangan Prabowo-Sandi) yang merupakan afiliasi dari FPI.
Sedangkan tim Hacker di Yogyakarta dikomandani oleh Brotoseno (Dan SAR DIY) yang memiliki server di sekitar guest housenya di daerah Sleman. Tim BS lebih banyak digunakan untuk kepentingan pemenangan pribadi anak-anak Hashim dan juga Kobalen. Hacker yang bertugas antara lain adalah Ogy dan Eko.
Sedangkan tim Surabaya, selain ada Agus Maksum juga ada Wisnugroho yang bertugas mengumpulkan data DPT dan nomor whatsapp. Wisnugroho memiliki database nomor whatsapp aktif mencapai 4.144.533. Nomor ini akan digunakan untuk keperluan menyebarkan propaganda dan meme.
Selain dalam negeri, Hashim juga memperolah bantuan dari jaringan Malaysia dan India. Hashim sudah melakukan kesepakatan dengan dengan Datuk Solomon (Chairman NGTS; perusahaan IT di Malaysia) di kantor Hashim. Datuk bersedia menghubungkan Hashim dengan prinsipal (perusahaan yang menggunakan jasa NGTS) yang akan mendukung penuh Prabowo. Namun akan dilakukan lewat NGTS, agar prinsipal tersebut tidak mendapat masalah dari pemerintah Jokowi.
Kesemuanya saat ini sudah terpantau oleh pihak BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara). Saat ini BSSN sedang menunggu waktu yang tepat untuk meringkus semuanya.
Tugas kita sebagai masyarakat yang mencintai NKRI adalah menolak setiap usaha meretas server KPU terutama menolak tuntutan Amien Rais dan timnya untuk melakukan digital forensik data KPU. Sumber : https://www.prabowoundercover.com/2019/04/membongkar-tim-hacker-02-yang-akan.html
Advertisement