Ketua GP Ansor Surabaya: Taman Dirusak Marah, Masjid Dibongkar Diam Saja
Ketua GP Ansor Surabaya H.M Faridz Afif mengapresiasi langkah Pemerintah Kota Surabaya merelokasi tempat ibadah Masjid DPRD yang dibongkar untuk mendirikan gedung baru 8 lantai untuk anggota dewan.
Meski demikian, Gus Afif panggilan akrab Ketua GP Ansor Kota Surabaya menyayangkan sikap pemkot yang membongkar masjid tanpa menyiapkan terlebih dulu penggantinya. "Momentum Sumpah Pemuda ini ternodai dengan pembongkaran masjid di komplek Balai Pemuda," katanya.
"Masa harus menunggu protes dari kita. Walikota Bu Risma aja kalau ada taman diinjak marah. Ini masjid tempat ibadah dibongkar diam saja," tegasnya usai menunaikan Solat Jumat di relokasi masjid DPRD di gedung merah putih komplek Balai Pemuda (27/10).
Gus Afif menambahkan pihaknya telah mengirim nota keberatan ke Walikota dan Ketua DPRD Kota Surabaya. "Kita lihat seminggu ini. Jika nanti belum ada pengganti yang jelas, kita akan melakukan gerakan-gerakan protes. Seperti melaksanakan solat jumat di taman atau di reruntuhan masjid yang dibongkar," katanya.
Selain itu Gus Afif berharap permintaan lokasi pengganti masjid harus ada sesuai dengan amanah Perda Kota Surabaya.
Tidak hanya itu, dikaitkan dengan programnya menghijaukan Kota Surabaya, Farid mengingatkan kepada Pemkot Surabaya terkait kewajiban mengadakan tempat ibadah umat Islam di beberapa kantor jajarannya.
“Sejak zaman Pak Narto, Kota Surabaya sudah mencanangkan program keberadaan tempat ibadah umat Islam di seluruh wilayah Kota Surabaya, khususnya di kantor-kantor instansi jajarannya. Termasuk masjid Di DPRD yang saat ini dibongkar yang meresmikan adalah Pak Narto,” pungkasnya. (RZ)
Advertisement