Kau, Aku dan Masjid
Ummi, sampai hari ke-12 ku tanpamu, memori keberduaan kita masih terus menghiasi otakku. Apalagi hari ini si bungsu Jo, Joang Dimarga Albar, mengalami diare. Pagi-pagi abi sudah merencanakan ke kantor. Ada meeting jam 10 pagi ini. Tapi demi melihat Jo diare, abi urungkan ke kantornya. Meeting abi hadiri melalui Zoom. Praktis seharian ini abi di rumah. Apalagi junior kedua dan keempat kita yang ini masih di rumah sedang ada acara keluar. Praktis aku di rumah hanya dengan si bungsu satu kakaknya yang juga masih kecil. Hari ini, rumah kita terasa sepi sekali tanpamu. Allahummarhamha….
Advertisement
Alhamdulillah jelang magrib diare si Jo sudah sembuh. Junior kedua dan keempat pun sudah pulang. Maka, selepas sholat jamaah abi kirim wa ke H2A. Di grup WA keluarga kita itu abi sampaikan bahwa abi mau tetap berada di masjid sampai isya. Abi ingin menghibur diri di masjid terakhir yang kau singgahi sebelum kau menuju peristirahatan terakhirmu di TPU Keputih.
Ummi, di komplek pesantren Hidayatullah itu memori indah bersamamu pada berbagai masjid muncul silih berganti di kepalaku. Tempat termulia di muka bumi yang sepanjang 27 tahun menjadi pengikat hatimu dan hatiku. Juga pengikat hati kita dengan para junior. Maka, sesampai di rumah langsung kuraih laptop. Sepuluh jemariku pun menari-nari menuliskan memori indah kebersamaan kita di berbagai masjid.
Yang pertama tentu saja Masjid Manarul ilmi. Hampir sepanjang tahun pertama kebersamaan kita berdua dilalui di masjid kampus ITS itu. Bagaimana tidak, kita menjadi pengurus inti di masjid megah itu mulai September 1993. Kau jadi sekretaris departemen keputrian. Aku sekretaris umum. Kita menikah Nopember 1993. Praktis sisa masa setahun pengabdian sebagai pengurus inti di masjid kampus ITS itu kita lalui berdua.
Advertisement
Di masjid kampus ternama itu itu secara fisik kita memang terpisah. Pengurus putra selalu terpisah tabir dengan pengurus putri dalam setiap forum. Tentu saja kita tidak bisa berduaan secara fisik di masjid itu. Tetapi masjid itu menyatukan hati kita. Bahkan menjadi tempat bermain yang paling menyenangkan bagi anak-anak kita hingga saat ini.

Masjid Aqshol Madinah di komplek Pesantren Hidayatullah Surabaya. Inilah masjid terakhir yang disinggahi almarhumah sebelum dikebumikan di TPU Keputih Surabaya
Selengkapnya klik https://korporatisasi.com/2021/01/06/kau-aku-dan-masjid/
Advertisement