Wasit Persepam vs Persebaya Dikeroyok, Apa Kata Polisi....?
Pamekasan: Laga Persepam Madura Utama melawan Persebaya Surabaya, dalam lanjutan Liga 2 di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Pamekasan, Kamis (9/8) sore, berakhir ricuh. Aparat keamanan, polisi dibantu anggota TNI terpaksa masuk lapangan. Pertandingan yang tersisa satu menit itu akhirnya dihentikan.
Terkait peristiwa tersebut Kapolres Pamekasan, AKBP Nowo Hadi Nugroho mengaku mengambil tindakan masuk lapangan dan mengamankan wasit ke dalam ruang ganti untuk menghindari kerusuhan lebih besar. "Ini demi keamanan wasit dan situasi tetap kondusif, " ujarnya.
Ditegaskan Nowo, jika aparat keamanan tidak berniat menghentikan pertandingan yang tinggal tersisa satu menit itu, "Kami justru tidak berusaha untuk mengganggu jalannya pertandingan. Kami mencoba menenngakan pemain, offcial dan suporter yang sudah masuk lapangan dan mengejar wasit, " ujarnya.
Keputusan pertandingan tidak bisa dilanjutkan datang dari Panpel pertandingan karena melihat situasi tidak memungkinkan, "Untuk waktu pertandingan tinggal satu menit, dan dari asisten wasit satu Azizul Alimudin tidak bisa melanjutkan pertandingan. Jadi dengan sangat terpaksa asisten wasit kita amankan," jelasnya.
Seperti diketahui, kericuhan terjadi ketika pertandingan memasuki masa injury time babak kedua. Saat itu kedudukan imbang, 2-2. Diawali tendangan pemain Persepam, Faris Aditama yang dianggap sudah melewati garis gawang.
Namun wasit menganggap bola belum melewati garis gawang dan pertandingn tetap berjalan. Namun, para pemain tim berjuluk Laskar Sape Ngamok itu melakukan protes keras pada wasit. Protes ini kemudian juga diikuti oleh para official Persepam.
Kondisi di lapangan pun makin tidak terkendali. Suporter ikut masuk ke lapangan. Sementara di tribun juga, para penonton juga melemparkan botol. Petugas keamanan langsung mengambil inisiatif mengamankan wasit dan asisten wasit. Bahkan, beberapa petugas keamanan harus terlibat baku pukul, meski kondisi akhirnya bisa dikendalikan BS/tom
Advertisement