Kasus Pengeroyokan Remaja, Risma Terjunkan Tim DP5A
Kasus pengeroyokan remaja putri yang lagi menjadi viral, membuat Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tak tinggal diam. Risma menurunkan tim untuk melakukan penanganan kepada remaja putri yang menjadi korban pengeroyokan.
Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Surabaya, Muhammad Fikser menyebut jika Risma telah menunjuk tim dari Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A).
"Ini baru dibuat (tim), karena baru hari ini kita ketahui, karena prosesnya masih di kepolisian dari teman-teman DP5A sudah menurunkan tim," kata Fikser.
Tim tersebut akan bertugas melakukan pendampingan terhadap korban pengeroyokan, serta melakukan koordinasi dengan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya. Hasil dan perkembangan koordinasi itu nanti akan secara intens dilaporkan tim DP5A ke Wali Kota Risma.
"Tim itu juga bertemu Unit PPA di Polrestabes. nanti hasil laporannya itu akan dilaporkan ke Ibu (Risma). Ibu akan menindak lanjuti laporan itu, biarkan proses itu berjalan, tapi pemerintah kota pasti akan intervensi dari sisi keluarga (korban)," kata dia.
Fikser menambahkan, meski dalam kondisi pemulihan pasca sakit, Risma menaruh perhatian penuh terhadap kasus ini. Sebab, salah satu konsentrasi terbesar wali kota perempuan pertama di Surabaya tersebut adalah soal pemenuhan hak dan perlindungan anak.
Hal itu, kata Fikser dilihat dari dinobatkankannya Kota Surabaya sebagai Kota Layak Anak oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, pada 2018 dan dalam beberapa tahun terkahir.
"Bu Risma memberikan perhatian terhadap itu, karena konsentrasi kepada anak, kepada persoalan sosial. Jadi konsentrasi Ibu yang besar itu kepada sumber daya manusia, pendidikan, kesejahteraan, nah persoalan sosial ini kan berefek, pasti ibu perhatian di situ," katanya.
Kasus pengeroyokan ini sempat viral di media sosial. Kasus ini juga masih dalam penyidikan Polrestabes Surabaya. Polisi juga sudah memeriksa pelapor yang juga korban. (frd)