Unjuk Armada Tempur, Serbia Terbangkan Jet Rusia dan Drone China

Serbia menjalin kerja sama militer dengan China dan Rusia. Sejumlah pesawat helikopter dan jet buatan Moscow, dan drone asal China, terbang dan membidik target bergerak di fasilitas latihan militer Pester, milik Serbia, pada Sabtu 10 Oktober 2020, waktu setempat.

Latihan militer yang bernama Kerja Sama 2020 itu dihadiri oleh Presiden Serbia, Aleksander Vucic, dan sejumlah pejabat militer lainnya. Kerja sama tersebut menegaskan kedekatan Serbia dengan Beijing dan Moscow.

"Kami memperkuat tentara kami dengan menakuti agresor manapun. Kami tak memiliki niat untuk memulai konflik apapun," kata Vucic kepada reporter setelah latihan.

Di saat yang sama, Serbia menunjukkan penggunaan drone CH-92A buatan China, untuk pertama kalinya, di Eropa. Serbia menerima enam unit pesawat tanpa awak itu, pada Juni.

Militer Serbia juga menerjunkan sedikitnya 40 pesawat, sekitar 150 kendaraan termasuk tank dan kendaraan bersenjata lain, serta 2.800 pasukan.

Kerja Sama Serbia dengan teknologi tempur Rusia berlangsung selama beberapa tahun terakhir. Sejumlah pesawat tempur MiG-29, dan senjata lain seperti helikopter Mi-35, serta pertahanan udara Pantir, yang berasal dari Rusia, juga ditunjukkan pada Sabtu itu.

Sementara dukungan China kepada Serbia, salah satunya berasal dari program Inisiasi Sabuk dan Jalan (BRI), untuk membuka jaring perdagangan baru antara pengusaha China dengan investasi miliaran euro, terutama dalam bentuk pinjaman lunak, untuk infrastruktur dan proyek energi.

Di beberapa tahun terakhir, Belgrade telah meningkatkan pengeluaran militer untuk memperkuat dominasi mereka di Balkan Barat. Anggaran miiternya meningkat 43 persen di tahun 2019 dan 2020, dibandingkan dengan tahun 2018. Tahun ini, bujet militer mencapai 2,4 persen dari pendapatan domestik bruto.

Serbia sendiri kini menjadi salah satu negara kandidat anggota Uni Eropa. Mereka mendeklarasikan netral di tahun 2006. Serbia juga bergabung dalam NATO untuk Program Kerja Sama Perdamaian, meski tak mencari keanggotaan penuh dalam aliansi pertahanan itu. (Rtr)