TPS 17 Temptak Rizieq Nyoblos Kacau

Jakarta: Tempat pemungutan suara (TPS) 17 di Jalan Petamburan III, Tanah Abang, Jakarta Pusat, sempat memanas pagi ini. Kekacauan terjadi di tempat pentolan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab menyoblos ini ramai karena ada seorang calon pemilih yang protes tak bisa mencoblos, padahal namanya tercantum dalam daftar pemilih tetap (DPT).
Perempuan bernama Berliana Sitorus, kelahiran Deli Serdang, tercantum DPT dengan nomor 323. Namun saksi TPS menyatakan Berliana tidak dapat menyoblos karena Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang dimilikinya belum dalam bentuk e-KTP. Selain itu KTP yang dimilikinya kedaluwarsa sejak 2015 lalu.
"Saya tinggal di asrama Gereja Bethel selama empat tahun sejak 2002. Jadi ini KTP sini," kata Berliana, Rabu (19/4).
Berliana mengaku, dia dapat mencoblos pada putaran pertama, hanya dengan mengandalkan KTP. Namun, saat Ketua Kelompok Penyelenggaraan Pemungutan Suara (KPPS) Kelurahan Petamburan Wiwin menghampiri TPS 17 untuk memantau langsung. Dia malah mendapat protes dari warga sekitar.
Wiwin menjelaskan, meskipun Berliana terdaftar dalam DPT, namun karena KTPnya lama dan tak membawa C6 atau formulir pemberitahuan, maka dia tak dapat memilih. Warga yang berada di sekitar TPS tak menerima penjelasan Wiwin. Mereka berteriak-teriak dan mengusir Wiwin.
“Bu pulang aja bu, enggak ada gunanya di sini,” teriak masyarakat sekitar TPS 17.
Tak lama Wiwin langsung membalas perkataan masyarakat. “Siapa yang memangnya bikin ribut,” kata Wiwin.
Kericuhan di TPS 17 memancing masyarakat yang di sekitar lokasi tersebut turut berkumpul. Sebagian datang dari TPS sebelahnya, yakni TPS 25. Masyarakat yang berkumpul membuat suasana sekitar Jalan Petamburan sempat macet. Aparat keamanan pun cepat bertindak. Mereka membawa pergi Wiwin untuk mencegah terjadinya hal yang tak diinginkan. (rah)
Advertisement