REI Tawarkan Cara Business to Business Pindahkan Ibukota Jakarta
Rencana pemerintah untuk memindah ibukota Jakarta mulai mendapat sambutan serius. Bahkan, Dewan Pimpinan Pusat Real Estate Indonesia (DPP REI) mengajukan formula pemindahan tanpa membebani anggaran negara.
Formula itu diungkapkan Sekretaris Jenderal DPP REI Paulus Totok Lusida ketika diminta tanggapan ngopibareng.id soal itu. "REI sangat mendukung rencana pemindahan ibukota Jakarta. Sebab, sudah sangat sulit mengatasi kepadatan Jakarta yang sudah complicated," katanya Minggu (14/7/2019).
Rencana pemindahan ibukota Jakarta itu kali pertama dilontarkan Presiden Joko Widodo, beberapa waktu lalu. Bahkan, sejumlah daerah sudah dikaji untuk menjadi pusat pemerintahan baru Republik Indonesia di luar Jakarta. Daerah itu ada di Kalimantan dan Sulawesi.
Totok mengakui, selama ini upaya mencari alternatif lain mengatasi kepadatan Jakarta hanya bersifat menunda permasalahan. Karena itu, pemindahan ibukota menjadi alternatif yang bisa dijalankan sebelum titik maksimum keruwetan masalah Jakarta tercapai.
Tak hanya itu. DPP REI juga telah mempersiapkan formula kerjasama business to business untuk memindahkan ibukota. "Cara ini bisa merealisasikan rencana tersebut tanpa harus membebani anggaran negara yang cukup besar," jelasnya.
Cara business to business bisa dilakukan dengan memperhitungkan secara profesional. Pemerintah bisa melakukan kerjasama dengan badan usaha untuk membangun ibukota baru. Pemerintah hanya membangun sarana dan prasaran di daerah yang ditunjuk menjadi pengganti Jakarta.
Selain membangun sarana prasarana, pemerintah cukup melakukan penataan pembangunan. Fasilitas sosial, pendidikan, dan rumah sakit bisa dikerjasamakan dengan pola kerjasama pemerintah dengan badan usaha melalui mekanisme bisnis yang profesional.
REI, tambah Totok, bisa melakukan investasi jangla panjang di atas Rp 1000 Triliun untuk melakukan hal itu. "Pada prinsipnya REI siap bekerjasama dengan pemerintah untuk merealisasikan rencana pemindahan ibukota tersebut," katanya. (*)