Produktif, Mahasiswa Unair ini Kembangkan Usaha Sejak di Bangku Kuliah
Surabaya: Usia diri yang masih produktif dimanfaatkan Raiza Aulia, seorang mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, dengan mengasah kemampuannya dengan belajar hal-hal baru.
Sejak duduk di bangku kuliah, Raiza sudah memiliki jiwa bisnis yang kuat. Sedikit demi sedikit ia kumpulkan uang saku yang didapat untuk kursus make-up dan membeli beberapa peralatan make-up.
Dari belajar make-up itulah ia sering mengaplikasikan ilmu ke beberapa teman dekat. Hasilnya, ia jadikan portofolio dan dipamerkan di media sosial. Tak ayal, dari portofolio tersebut kini Raiza sering menerima job make-up untuk wisuda hingga prewedding.
Setelah beberapa kali mendapat upah dari jasa make-up, mahasiswa semester tujuh itu memutar otak untuk mencoba bisnis lain. Ia menggunakan upah dari hasil jasa make-up untuk menjajal peruntungan dengan berjualan kerudung dan kaos kaki.
“Awalnya kalau promosi ya dari mulut ke mulut, pokoknya teman dekat dulu, lalu media sosial. Yang paling penting adalah niat dan kemauan untuk usaha,” jelasnya.
Karena keinginan kuatnya itu, ia kini berhasil menjalankan bisnis Make-up Artist (MUA), tak hanya itu, Raiza juga ikut mengelola usaha rawon milik kedua orangtuanya.
Dari bisnis jasa make-up dan berjualan kerudung yang ia rintis, Raiza mulai bisa mengatur keuangan sendiri tanpa bergantung pada orang tua.
“Meskipun hasilnya ngga banyak, tapi alhamdulillah bisa beli buat kebutuhan sendiri,” ujarnya.
Selain bisnis jasa MUA dan berjualan, cucu dari pendiri usaha kuliner ternama “Rawon Nguling” ini ikut menjalankan usaha yang kini dijalankan kedua orangtuanya. Meskipun ada kemungkinan ia bakal mewarisi bisnis orangtua, namun tak semata-mata bisnis itu ia jadikan sebagai “sandaran jati” akan kehidupannya mendatang.
“Saya tidak mau hanya karena saya cucu pemilik ‘Rawon Nguling’ lalu saya bisa bermalas-malasan nunggu warisan,” ujarnya sambil tertawa.
Raiza menyadari bahwa apa yang ia lakukan belum sepenuhnya sempurna. Ia masih terus belajar dari orang tua, saudara, dan lingkungan sekitarnya untuk merintis bisnis yang lebih baik.
“Meskipun nyoba jualan lalu hasilnya dikit, nggak apa-apa. Selagi masih muda jangan takut gagal, coba aja terus. Gagal coba lagi, gagal coba lagi, pokoknya sampai banyak yang bisa dipelajari nanti dibuat bekal keberhasilan,” ujarnya. (frd)
Advertisement