Edukasi Manajemen Risiko, Ini Antisipasi PPNS Surabaya
Manajemen risiko merupakan sesuatu hal yang penting dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam pekerjaan. Hal itu berpengaruh pada setiap kegiatan yang dilakukan.
Chairman World Safety Organization Indonesia Office, Soehatman Ramli, M.B.A, mengungkapkan hal itu dalam seminar "Risk Management System" yang diadakan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS), di Surabaya, Senin, 11 Februari 2019.
Soehatman Ramli mengatakan, dalam menerapkan manajemen risiko seseorang harus mengetahui teknik-teknik di dalamnya.
"Pertama harus mengetahui bahwa setiap kegiatan pasti memiliki resiko didalamnya, setelah tau resikonya lalu dilakukan analisis seberapa bahaya resiko itu," ujar Soehatman Ramli dalam Ruang seminar PPNS.
Lanjut Ramli, lalu dilakukan penanggulangan agar resiko tersebut tidak menjadi bahaya serta membahayakan orang lain.
"Misalnya dokter kalau ada penyakit yang diperiksa dulu, dianalisis melalui laboratorium lalu dilakukan penanggulangan dengan obat dan lain-lain," katanya.
Menurutnya, setiap bidang pekerjaan memiliki risiko tersendiri dalam pelaksanaanya. Untuk itu setiap orang, khusunya mahasiswa PPNS yang terjun dalam bidang ini harus mengetahui teknik-teknik manajemen risiko.
"Agar mereka menjadi tenaga yang andal dalam manajemen resiko di dalam bidang pekerjaan apapun dan situasi apa pun," imbuhnya.Â
Ramli menjelaskan untuk penerapan manajemen resiko di perusahaan-perusahaan Indonesia masih kurang dalam kesadaran ilmunya.Â
"Sebenarnya dari dulu nenek moyang kita sudah mengajari tentang resiko, seperti orang jawa kalau pindah rumah ada selamatan itu kan manajemen resiko yang diajarkan secara kulture. Tapi bukan secara ilmu untuk itu kesadaranya masih kurang," jelas Ramli.Â
Ramli pun mengimbau untuk para pekerja agar menyadari haknya dalam keselamatan kerja. Pasalnya dalam undang-undang nomor 1 tahun 1970Â ada klausal yang berbunyi pekerja berhak menolak pekerjaan bila menurutnya syarat-syarat keselamat kerja tidak dijalankan.Â
"Tapi berani tidak melakukan itu, karena rata-rata disini masih takut dipecat kalau melakukan itu," katanya
Para perusahaan pun juga wajib memberitahukan apasaja resiko pekerjaan yang akan dijalankan oleh pekerjanya. (pit)
Advertisement