
Pilih Kekayaan, Ini Teori Kebutuhan Nasrudin Hoja

Nasrudin berbincang-bincang dengan hakim kota. Hakim kota, seperti umumnya cendekiawan masa itu, sering berpikir hanya dari satu sisi saja. Hakim memulai,
"Seandainya saja, setiap orang mau mematuhi hukum dan etika, ..."
Nasrudin menukas, "Bukan manusia yang harus mematuhi hukum. Tetapi justru hukum-lah yang harus disesuaikan dengan kemanusiaan."
Hakim mencoba bertaktik, "Tapi coba kita lihat cendekiawan seperti Anda. Kalau Anda memiliki pilihan: kekayaan atau kebijaksanaan, mana yang akan dipilih?"
Nasrudin menjawab seketika, "Tentu, saya memilih kekayaan."
Hakim membalas sinis, "Memalukan. Anda adalah cendekiawan yang diakui masyarakat. Dan Anda memilih kekayaan daripada kebijaksanaan?"
Nasrudin balik bertanya, "Kalau pilihan Anda sendiri?"
Hakim menjawab tegas, "Tentu, saya memilih kebijaksanaan."
Dan Nasrudin menutup, "Terbukti, semua orang memilih untuk memperoleh apa yang belum dimilikinya."
Baca Juga :
Abu Nawas Berlogika, Membangun Istana di Langit



Penulis : Riadi
Berita terkait:
Tiga Lelaki Bangga dengan Sumpitnya
Humor SufiHumor tentang kebanggaan leluhur
Tentang Politik Suharso Monoarfa, Ini Anekdot Fachry Ali
Humor SufiSuharso Manoarfa, Menteri PPN/Kepala Bappenas
Antara Daging Babi dan Isteri, Romo Mangun dan Gus Dur
Humor SufiMembangun toleransi melalui humor
Terbaru
Lihat semuaJelang Pelantikan, Pesta Berganti Pengamanan Ketat di Washington
InternasionalTopik Lainnya
Temukan topik menarik lainnya.