Petani Tembakau Paiton VO Bisa Tersenyum, Harga Tembus Rp 40 Ribu
Petani tembakau Paiton Voor Oogst (Paiton VO) di Kabupaten Probolinggo bisa tersenyum. Soalnya, sejak sekitar dua pekan lalu harganya naik dari Rp 35 ribu menjadi Rp 40 ribu/kilogram (kg).
“Alhamdulillah, harga tembakau rajangan yang sebelumnya Rp 35 ribu akhirnya tembus Rp 40 ribu per kilogram,” ujar Saifullah, petani tembakau di Desa Rawan, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo, Kamis, 20 September 2018. Dia berharap harga tembakau yang lumayan tinggi bisa bertahan hingga masa panen berakhir.
Soal naiknya harga tembakau rajangan juga diakui Busri, petani tembakau di Desa Matekan, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo. “Tingginya harga tembakau juga didukung cuaca panas yang mendukung proses penjemuran tembakau rajangan,” ujarnya.
Advertisement
Seperti diketahui, jika tembakau rajangan sampai diguyur hujan kualitasnya dipastikan jeblok. Tembakau yang menghitam akibat hujan mengakibatkan harganya juga turun drastis.
Sementara itu Kasi Tanaman Perkebunan Semusim pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Probolinggo, Evi Rosellawati mengatakan, areal tembakau pada musim tanam 2018 ini mencapai 10.774 hektar (Ha). Dikatakan kualitas tembakau di awal panen ini lumayan tinggi karena didukung faktor cuaca panas, tanpa hujan.
Evi mengakui, memang tahun ini penanaman tembakau tidak serentak. Mereka yang menanam lebih awal, sudah mulai memanen tembakaunya sejak awal September lalu.
“Syukurlah harga tembakau tahun ini relatif tinggi sehingga penghasilan petani juga meningkat,” ujar Evi.
Setiap tahun menjelang masa tanam, Pemkab Probolinggo mematok areal tembakau. Tahun 2018 ini areal tembakau dipatok seluas 10.774 Ha. Sedangkan rencana produksi dipatok sebesar 12.929 ton (dengan asumsi produktivitas 1,2 ton/Ha).
Areal tembakau seluas itu berada di tujuh kecamatan potensi tembakau Paiton VO. Yakni, Besuk (2.188 Ha), Kotaanyar (1.544 Ha), Pakuniran (1.490 Ha), Paiton (1.943 Ha), Kraksaan (1.110 Ha), Krejengan (2.200 Ha) dan Gading (299 Ha). Tujuh kecamatan itu dinilai paling cocok ditanami tembakau dari segi tanah dan cuaca (agroklimat). (isa)
Advertisement