Perbaikan Pagar Istana, Begini Kejadiannya
"Kau bahkan tidak mengukur seperti orang lain! Bagaimana kau datang dengan harga yang tinggi?"
Tiga kontraktor melakukan penawaran untuk memperbaiki pagar yang rusak di Istana Merdeka, Jakarta. Salah satunya adalah dari Tulungagung, yang lain adalah dari Blitar, dan yang ketiga adalah dari Pacitan.
Ketiganya menghadap seorang pejabat pengelola Istana untuk memeriksa pagar.
Kontraktor Tulungagung mengeluarkan meteran dan melakukan beberapa pengukuran, kemudian bekerja dengan pensilnya.
"Yah," katanya, "Saya menawarkan akan mengerjakannya dengan biaya sekitar 90 juta rupiah. Biaya 40 juta untuk bahan, 40 juta untuk kru saya, dan 10 juta adalah keuntungan bagi saya."
Kontraktor Blitar juga melakukan beberapa pengukuran, dan kemudian berkata, "Aku bisa melakukan pekerjaan ini dengan biaya 7 juta rupiah. Sejumlah 3 juta untuk bahan, 3 juta untuk kru saya, dan 1 juta adalah keuntungan bagi saya."
Kontraktor Pacitan tidak mengukur apapun, tetapi membungkuk kepada pejabat pengelola Istana dan berbisik, "Semuanya 27 juta rupiah."
Pejabat, setengah percaya, berkata, "Kau bahkan tidak mengukur seperti orang lain! Bagaimana kau datang dengan harga yang tinggi?"
Kontraktor Pacitan berbisik kembali, "Ini 10 juta untuk saya, 10 juta untuk Anda, dan kami akan mempekerjakan orang Blitar untuk memperbaiki pagar." (adi)
Advertisement