Pemerintah Gandeng Gudang Garam Siapkan Bandara Kediri
Rencana pembangunan Bandar Udara di Kabupaten Kediri saat ini sedang dalam tahap finalisasi penyiapan dokumen dalam proyek dengan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Hal itu disampaikan oleh Direktur Bandar Udara Kementerian Perhubungan, Nafhan Syahroni, Kamis 20 Agustus 2020.
Menurutnya, penyiapan dokumen KPBU tersebut akan diprakarsai oleh PT Gudang Garam. “Berdasar informasi, Gudang Garam saat ini telah mengupayakan penyediaan lahan 370 hektare untuk lahan bandara tahap satu," katanya di Kediri.
Pihaknya sengaja datang ke Kabupaten Kediri dalam kegiatan konsultasi publik pembangunan bandar udara. Kementerian Perhubungan juga mempunyai peran dan tugas untuk merajut konektivitas daerah, secara khusus melalui sektor transportasi udara.
Untuk itu, Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Udara juga terus mempercepat tersedianya infrastruktur tanpa terus bertumpu pada APBN. "Salah satu opsi adalah skema KPBU sebagai instrumen pembiayaan,”katanya.
Hal ini sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 38 tahun 2015 tentang KPBU dalam penyediaan infrastruktur. Skema tersebut memberikan ruang pengalokasian risiko yang proporsional kepada para pihak terlibat guna menghasilkan bentuk layanan optimal kepada masyarakat.
Advertisement
Pihaknya mengungkapkan, berdasarkan estimasi kebutuhan ultimate bandar udara di Kabupaten Kediri membutuhkan lahan 450 hektare. Lahan tersebut tergolong besar, sehingga bandara diharapkan dapat menjadi satu kesatuan sistem pelayanan bandara di Jatim, khususnya menjadi bandara komplementer bagi Bandara Juanda.
Bupati Kediri Haryanti Sutrisno mengatakan kegiatan konsultasi publik yang digelar antara Kementerian Perhubungan, Pemkab Kediri serta dari PT Gudang Garam, Tbk merupakan hal penting untuk memenuhi ketentuan implementasi KPBU.
Pemerintah pusat tentunya juga ingin mengetahui secara langsung respon dari masyarakat terdampak dari pembangunan bandar udara ini. "Kami berharap pembangunan bandar udara yang diprakarsai PT Gudang Garam, Tbk. ini dapat meningkatkan derajat perekonomian masyarakat Kabupaten Kediri," kata Bupati Haryanti.
Sementara, Direktur PT Gudang Garam, Tbk Susanto Widyatmoko, mengatakan, perlu dibangun konektivitas transportasi udara untuk meningkatkan perekonomian di Kediri. Hal ini untuk memfasilitasi kegiatan ekonomi melalui koneksitas dan pembukaan pasar agar terhubung dengan rantai pasok industri di tingkat global. "Transportasi udara membantu meningkatkan produktivitas dengan mendorong inovasi dan investasi serta memperbaiki operasi bisnis dan efisiensi,” katanya.
Dengan adanya transportasi udara, sektor pariwisata juga akan tumbuh. Dengan layanan transportasi yang nyaman dan cepat akan lebih banyak mendatangkan wisatawan ke Kediri dan sekitarnya. “Hal ini sesuai harapan kepala daerah di Kediri dan sekitarnya untuk membuka transportasi udara utamanya di Jatim selatan," kata Susanto.
Bandar udara baru di Kabupaten Kediri direncanakan memiliki desain berkelas internasional. Pembangunan bandara ini direncanakan dalam tiga tahap melalui skema KPBU dengan waktu kerja sama 50 tahun dan dapat diperpanjang.
Bandara direncanakan dapat menampung 1,5 juta orang per tahun di awal pengoperasian dan akan berkembang hingga 10 juta orang per tahun di tahap ultimate.
Bandara rencananya juga akan dilengkapi landasan pacu sejauh 3.300 meter sehingga dapat melayani pesawat berbadan lebar kelas 4E. Hal ini juga didukung terminal seluas 80 ribu meter persegi, menara air traffic control, terminal kargo, terminal VIP dan penyimpanan pengisian bahan bakar. Diharapkan nantinya bandara ini dapat ditetapkan sebagai bandara embarkasi haji. (Ant)
Advertisement