PDAM Bocor Lagi karena Proyek, Dewan: Pemkot Sembrono!
Pipa utama milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada di kawasan Gunung Anyar Surabaya, kembali jebol terkena tiang pancang pada Minggu, 17 Mei 2020. Jika sebelumnya kena tiang pancang proyek renovasi masjid di sebuah perumahan, sekarang pipa jebol karena proyek pembangunan kampus Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya.
Kejadian itu pun sampai ke telinga anggota DPRD Kota Surabaya. Wakil Ketua Fraksi PKB DPRD Kota Surabaya Mahfudz menuding Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya secara asal-asalan memberikan izin mendirikan bangunan.
Menurutnya, kesalahan pengembang dalam melakukan pembangunan proyek dan tidak tahu tentang adanya utilitas di bawah tanah tersebut, menandakan buruknya koordinasi antara Pemkot Surabaya sebagai stakeholder pemberi izin pembangunan bangunan, kontraktor atau pengembang dan PDAM Surya Sembada yang memiliki jaringan utilitas.
"Saya berani bilang, itu berkat kesembronoan Pemkot Surabaya. Mereka asal ngasih izin gitu aja. Sudah berapa pipa PDAM yang bocor karena proyek? Tahun ini saja sudah dua. Apa itu bukan sembrono?," kata Mahfudz kepada Ngopibareng.id di kantornya, Minggu 17 Mei 2020.
Advertisement
Mahfudz mengatakan, seharusnya Pemkot Surabaya mendengarkan saran dari PDAM terkait wilayah-wilayah mana saja yang memiliki utilitas air. Sehingga pembangunan proyek apapun tak akan merusak saluran air bagi masyarakat.
Jika koordinasi buruk seperti ini terus dilakukan Pemkot, Mahfudz khawatir masyarakat yang jadi korban dan menelan kerugian tak teraliri air bersih.
"Warga sudah membayar tagihan air bulanan, namun tidak bisa menikmati air mengalir dengan baik. Apalagi saat ini Kota Surabaya sedang dilanda pandemi Vovid-19 dan PSBB. Sehingga masyarakat merasa lebih berat kehidupannya," beber Mahfudz.
Lebih lanjut, kata Mahfudz, masa kepemimpinan Walikota Surabaya Tri Rismaharini tersisa 8 bulan. Harapannya, Risma harus memberikan instruksi ke anak buahnya agar melakukan koordinasi dengan baik, utamanya kepada PDAM. Agar tidak ada lagi pipa PDAM bocor karena proyek.
"Pemkot ngawur itu. Ya akhirnya gini, pipa PDAM bocor. Rakyat juga yang jadi korban, selalu rakyat yang jadi korban. Saya minta Pemkot dan walikota untuk lebih jelas lah koordinasinya dengan PDAM. Sebelum memberi izin mendirikan bangunan, wajib tanya ke pdam mana titik yang rawan, mana titik yang aman untuk dicor. Sehingga tahu, nggak akan bocor lagi," tegas Mahfudz.
Terpisah, Dirut PDAM Surya Sembada, Mudjiaman mengatakan, setelah kejadian pipa PDAM jebol di Purimas, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak kampus UINSA dan Walikota Surabaya serta konsultasi dengan ITS agar tidak melakukan kegiatan pembangunan proyek di kawasan tersebut.
Meski PDAM sudah melarang pelaksanaan proyek. Namun Pemkot berkuasa penuh atas perizinan. Alhasil, pipa PDAM kembali jadi korban.
"Memang, kami sudah melarang melakukan kegiatan di wilayah tersebut. Tapi tetap saja tidak diindahkan. Jadinya seperti ini," katanya.
Advertisement