Mindfulness Writing Therapy untuk Mengatasi Kecemasan dalam Diri
Tidak dipungkiri kecemasan selalu dialami setiap orang. Beberapa perasaan seperti bimbang dan kecewa akan membuat rasa cemas semakin besar. Kecemasan yang berlebihan akan menimbulan depresi pada seseorang.
Guna mengatasi kecemasan agar dapat dikendalikan oleh diri, Psikolog Adismara Putri, S.Psi mengenalkan, konsep 'Mindfulness Writing Therapy' yaitu, kegiatan menulis tentang diri sendiri. Antara lain tentang perasaan yang dirasakan, pikiran yang terbersit dan tindakan apa yang sudah kita lakukan.
"Mindfulness itu sadar dengan apa yang kita lakukan, menyalurkannnya dalam bentuk tulisan agar dapat mengatasi kecemasan yang ia rasakan lewat tulisan tersebut," papar Adismara Putri.
Kegiatan menulis ini, kata Adismara Putri, berfokus pada mengeksperikan perasaan yang dirasakan dalam bentuk tulisan.
"Yang harus kita pikirkan adalah menulis ini sebagai bentuk penyelesaian masalah yang ada. Poin-poin penting yang harus ditanamkan dalam terapi menulis ini adalah ada tujuan tertentu yang harus dicapai, terstruktur, memposisikan diri sebagai pengamat, serta membebaskan diri untuk berekspresi," ucap psikolog dan juga content creator ini.
Lantas apa perbedaan mindfulness writing therapy dengan menulis diary biasa? "Mindful writing memiliki tujuan tertentu, fokus pada perasaan pikiran dan aksi yang sudah dilakukan hari itu, menuliskan semuanya dan sifatnya reflektif," Adismara Putri menjelaskan.
Sedangkan diary yakni mencatat kejadian yang tak terkendali hari itu apa adanya. "Cenderung fokus pada hal baik atau hal buruk saja dan berfokus pada kejadian bukan kamu sebagai pelaku," jelasnya.
Mindfulness Writing Therapy akan lebih membantu seseorang bila tidak ada teman untuk bercerita. Sebab ada beberapa orang yang tidak terlalu suka bercerita panjang lebar dan takut dinilai karena masalah personal yang menimpannya.
"Menjaga kesehatan mental dengan baik akan membantu seseorang menjaga kualitas hidupnya, dan terhindar dari penyakit mental," pungkasnya. (pts)