Miliki Sabu, Arseto Ternyata Negatif Narkoba
Usai kedapatan menyimpan narkoba jenis sabu-sabu, dan alat hisapnya, ternyata, hasil laboratorium forensik perihal pemeriksaan darah dan rambut Arseto Suryoadji menunjukan bahwa dirinya negatif sebagai pengguna narkoba.
"Kita cek, konfirmasi ke labfor, darah dan rambut sampai sekarang negatif," kata Kasudit I Ditresnarkoba Polda Metro Jaya AKBP Calvijn Simanjuntak di Polda Metro Jaya, Jumat, 30 Maret 2018.
Menurut Calvijn, saat melakukan penangkapan terhadap Arseto, polisi juga langsung melakukan pemeriksaan urine. Berdasarkan hasil pemeriksaan, kata Calvijn tidak ada kandungan metamfetamin di urine Arseto.
"Jadi memang betul saat diamankan, cek awal urin dan negatif," kata dianya.
Kendati demikian, polisi tetap memproses hukum Arseto terkait penemuan sabu-sabu seberat 0,2 gram dalam penggeledahan di Apartemen Tamansari Residence di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, pada Kamis, 29 Maret 2018.
Arseto, kata Calvijn juga telah mengakui sabu-sabu itu merupakan miliknya.
"Ini bisa kita pastikan sabu punya dia (Arseto), dia udah ngaku," katanya.
Saat ini, polisi masih menyelidiki asal barang bukti itu. Dari hasil pemeriksaan, Arseto pernah membeli sabu-sabu sebanyak 1 gram di Kampung Ambon, Cengkareng, Jakarta Barat, 2017 lalu.
Selain kasus narkoba, Arseto juga ditetapkan sebagai tersangka kasus kepemilkan senjata api ilegal. Kasus ini berawal saat polosi menggeledah mobil Mercedez Benz milik Arseto. Di dalam mobil mewah itu, polisi menemukan satu pucuk airsoft gun dan satu pucuk senapan angin.
Dalam kasus senpi ilegal ini, Arseto dijerat Undang Undang Darurat Nomor 19 Tahun 1951 dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara.
Kasus ini berawal dari laporan masyarakat yang curiga Arseto telah menyebarkan hate speech melalui akun Facebook pribadinya. Arseto memposting tulisan yang dianggap bermuatan SARA terhadap kegiatan keagamaan yang digelar di Monumen Nasional, Jakarta. (frd/ant)