Menpar Lantik Pejabat, Tuntutan Strategisnya: Harus Mampu Datangkan 20 Juta Wisman 2019
Menteri Pariwisata, Arief Yahya, melantik pejabat Eselon I dan II di lingkungan Kementerian Pariwisata, Rabu (28/2). Pelantikan berlangsung di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kemenpar, Jakarta Pusat.
Menpar Arief Yahya mengatakan, para pejabat yang dilantik akan menempati posisi dalam struktur organisasi baru Kemenpar. Para pejabat baru diharapkan bisa memenuhi tuntutan strategis. Yakni mendatangkan 20 juta wisatawan mancanegara tahun 2019.
“Saya sudah mencermati struktur organisasi yang kita gunakan selama ini. Saya berkesimpulan, dengan struktur organisasi tersebut mustahil kita bisa mewujudkan visi 2019,” katanya.
Selain pejabat Eselon I dan II, Menpar Arief Yahya juga melantik sejumlah pejabat Eselon III dan IV. Juga beberapa pejabat di Badan Pelaksana Otorita Danau Toba, dan Badan Pelaksana Otorita Borobudur.
Mantan Dirut Telkom itu menjelaskan, struktur organisasi lama masih dominan menggunakan dimensi fungsi (functional structure). Sedangkan organisasi baru menggunakan dimensi customer sebagai primary dimension.
“Pada hakekatnya, Kemenpar adalah kementerian pemasaran. Jadi tugasnya adalah memasarkan produk destinasi wisata untuk mendatangkan 20 juta wisman, bukan sekedar menjalankan aktivitas rutin kepemerintahan,” jelas Menpar Arief.
Menurut, Kemenpar tidak berbeda jauh dengan perusahaan. Yakni, punya target tahunan dan punya omset. Yaitu jumlah devisa wisman yang dihasilkan tiap tahun.
Bedanya, di perusahaan, omset (profit) itu masuk ke kantong pemegang saham. Sedangkan di Kemenpar, omset dikembalikan ke masyarakat. Tujuannya untuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.
Melalui restrukturisasi organisasi, Arief Yahya berharap, Kemenpar menjadi lebih fokus pada wisatawan. Dan, akan lebih sensitif dalam memahami kebutuhan wisatawan. Juga adaptif menciptakan produk-produk wisata untuk memenuhi kebutuhan wisatawan.
“Karena pada hakekatnya bisnis pariwisata adalah bisnis pengalaman (experience), maka dengan struktur organisasi baru ini kita harus mampu menciptakan extraordinary experience kepada wisatawan,” kata Menpar Arief Yahya.
Dalam struktur yang baru, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata menempatkan area sebagai primary dimension dengan menempatkan tiga area kerja yaitu Regional I (wilayah Barat), Regional II (wilayah Tengah), dan Regional III (wilayah Timur).
“Di samping mengembangkan destinasi wisata di tiga regional tersebut, deputi ini juga bertanggung jawab mengembangkan investasi pariwisata dan mengembangkan infrastruktur/ekosistem kepariwisataan,” kata Arief Yahya.
Dijelaskan, saat ini ada pergeseran arti kebahagiaan, antara Kids Zaman Now dengan generasi-generasi sebelumnya.
"Bagi mereka, kebahagiaan bukan ditentukan oleh kepemilikan akan rumah besar, mobil mewah, atau karier yang mentereng. Tapi, mendapatkan pengalaman dan membaginya ke teman-teman dan orang lain, butuh akan pengakuan," terangnya.
Dengan kondisi tersebut, positioning yang diambil adalah Esteem Economy. "Hal ini Mengacu pada apa yang dijelaskan oleh Prof. Rhenald Kasali. Yaitu, manusia selalu mencari cara untuk mendapatkan pengakuan berupa share, like dan jempol," tuturnya.
Oleh karena itu, deputi, asdep, bidang, bagian dan unit-unit yang ada di bawahnya disusun mengacu kepada customer journey atau tourism value-chain.
"Mencermati perubahan pendekatan yang lebih berorientasi pada minat, maka kita ingin mewujudkan tujuan dari customer centric strategy yang mencakup tiga hal," sambungnya.
Tiga hal tersebut adalah customer satisfaction, dimana wisatawan puas dengan destinasi wisata yang kita tawarkan. Kedua, customer retention/loyalty, dimana wisatawan berkunjung kembali dan loyal dengan destinasi wisata kita. Ketiga, customer advocacy, dimana wisatawan merekomendasikan destinasi wisata kita pada wisatawan lain.
Menpar Arief Yahya menambahkan, pariwisata adalah jalan baru dan lebih cepat untuk memutus rantai kemiskinan. Begitu juga dengan pengangguran, dan kesenjangan yang selama ini hadapi. Pariwisata diyakini mampu menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang lebih tersebar di seluruh tanah air.
"Terlebih, pertumbuhan pariwisata Indonesia masuk dalam 20 besar dunia. Pertumbuhan kita terakhir ini 25,68 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan sektor pariwisata dunia," jelasnya.
Menurutnya, pelatikan ini adalah momentum strategis. Karena pejabat dilantik memiliki kompetensi di bidangnya.
"Penetapan dan penilaian pejabat yang baru dilantik berdasarkan unsur 3C (Character, Competence,dan Collaboration)," terangnya.
Pejabat yang dilantik antara lain Rizki Handayani Mustafa sebagai Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata, dan Nia Niscaya sebagai Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kementerian Pariwisata.
Sedangkan Anang Sutono dipercaya menjabat Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Kawasan Pariwisata Kementerian Pariwisata, Noviendi Makalam sebagai Staf Ahli Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi Kementerian Pariwisata.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau Guntur Sakti, menjabat sebagai Kepala Biro Komunikasi Publik Sekretariat Kemenpar.
Kurleni Ukar dari LIPI mengisi posisi Asisten Deputi Industri dan Regulasi Pariwisata pada Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan. Di bidang yang saja, posisi Asisten Deputi Wisata Budaya dijabat Oneng Setya Harini.
Jabatan Asisten Deputi Wisata Alam pada Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan ditempati Alexander Reyaan. Sebelumnya, Alexander Reyaan adalah Kepala Poltekpar Medan.
Indra Ni Tua dari Bappenas mengisi jabatan Asisten Deputi Infrastruktur dan Ekosistem pada Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata, dan Henky H Parlindungan mengisi kursi jabatan Asisten Deputi Investasi Pariwisata.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Aceh Reza Pahlevi dipercaya menempati posisi Asisten Deputi Destinasi Regional II pada Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata.
Dari bidang yang sama, posisi Asisten Deputi Destinasi Regional III diisi Harwan Ekon Cahyo Wirasto.
Asisten Deputi Strategi Komunikasi I pada Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I dijabat Hariyanto, yang sebelumnya menjabat Plt Asdep Strategi Pemasaran Pariwisata Nusantara. Asisten Deputi Strategi Komunikasi II dijabat Martini Mohammad Paham.
Sementara Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional I di jabat Masruroh, Pemasaran I Reg II Sumarni, Pemasaran I Reg III Ricky Fauziyani, dan Pemasaran I Reg IV Adella Raung.
Raden Sigit Witjaksono dari Kementerian Luar Negeri, dipercaya menempati jabatan Asisten Deputi Pemasaran II Reg III.
Fransiskus Xaverius Teguh menempati jabatan Asisten Deputi Manajemen Strategis pada Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan. Sedangkan Plt Kepala Biro UKHO diisi Cecep Rukendi.(*)