Di depan Menpora, Atlet Paralympic Minta Negara Beri Uang Pensiun
Mantan atlet Paralympic nasional, Suharto mengeluhkan minimnya perhatian pemerintah terhadap atlet. Apalagi, mantan atlet yang sudah lanjut usia, tingkat kesejahteraan nyaris tidak ada.
Uneg-uneg sang atlet yang pernah mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional ini disampaikan saat ditemui Menpora di rumahnya Putat Jaya, Selasa 24 Juli 2018.
Tampak kehidupan Suharto di rumahnya cukup mengenaskan. Atlet paralympic era 70-an ini kurang terurus, dan saat ini kondisi istrinya, Astuti, juga sakit-sakitan.
Namun, istri Suharto saat ini sudah dirawat di Rumah Sakit dr Suwandi Surabaya, dengan bantuan pengobatan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
Saat ditemui Menpora, Soeharto mengungkapkan keluh kesahnya selama ini setelah jadi atlet. Ia meminta kepada Imam Nahrawi untuk disampaikan ke Presiden Jokowi terkait kesejahteraan atlet Nasional dan uang pensiunannya kala itu.
"Harapan saya dapat pensiun uang kesejahteraan, dengan datangnya bapak menteri semoga bisa tersampaikan ke pak presiden," kata Soeharto.
Sementara itu, menurut Imam Nahrawi, ia berencana akan merancang undang-undang atlet, untuk kesejahteraan atlet sendiri. "Perlu dibuatkan undang-undang atlet, agar setara dengan guru ataupun dosen. Biar kesejahteraan terjaga," timpalnya.
Jika ada undang-undang atlet, maka negara bisa leluasa membantu atlet yang kurang mampu, seperti keadaan Suharto saat ini. "Saat ini masih tidak bisa, entar malah diperiksa oleh BPK," ucapnya. (hrs/wit)